"Jika ditinjau dari lokasi episenter (titik pusat gempa) dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Seram. Hal ini sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber yang berupa sesar naik (thrust fault)," ujar Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/2/2018).
Gempa tersebut berada di titik koordinat 2,70 LS dan 126,79 BT. Tepatnya di kedalaman 45 km dalam laut, berjarak 70 km arah timur laut dari Pulau Buru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak warga di Namlea dilaporkan berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri, tetapi hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan," kata Daryono.
Gempa itu sendiri tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Dari gempa pertama pukul 20.34 WIB, telah terjadi satu kali gempa susulan.
"Hingga pukul 20.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi satu kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan M 3,7. Kepada masyarakat diimbau tetap tenang," tutur Daryono. (nif/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini