Sri Mulyani Singgung Terpidana Mati Narkoba Tak Kunjung Dieksekusi

Sri Mulyani Singgung Terpidana Mati Narkoba Tak Kunjung Dieksekusi

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 23 Feb 2018 21:53 WIB
Foto: Dok. Kemenkeu.
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung terpidana hukuman mati yang tidak kunjung dieksekusi. Menurut dia, banyak terpidana mati yang memanfaatkan 'sisa' waktunya di lembaga permasyarakatan dengan mengendalikan penyelundupan narkoba.

"Jadi ada yang mengoperasikan dan mengkoordinasikan suatu penyelundupan. Sudah dua kali dihukum mati tapi dia belum mati. Karena dia menunggu hukumannya dilaksanakan, ia masih bisa melakukan bisnis," kata Sri Mulyani di Pelabuhan Sekupang, Batam, Kepri, Jumat (23/2/2017).

Sri lalu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan lingkungan sekitar dalam rangka mengantisipasi bahaya narkoba. Dia meminta masyarakat untuk tidak segan melapor kepada pihak berwajib bila menemukan kecurigaan.

"Saya harap masyarakat tetap waspada, tidak segan memberikan informasi kepada pihak berwajib," ujar Sri.

Sebelumnya Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan akan memprioritaskan hukuman mati untuk napi pengendali narkoba. Hal itu diungkapkan Prasetyo usai mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Menurut Prasetyo tidak ada kompromi terhadap narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam penegakan hukum pun kami tidak ada kompromi," kata Prasetyo, Kamis (22/2).

Prasetyo pun memahami banyak narapidana yang bahkan sudah divonis mati pengadilan tetap menjadi pengendali narkoba dari balik jeruji besi. Ia berjanji eksekusi mati berikutnya akan memprioritaskan para narapidana yang mengendalikan peredaran narkoba.

"Nanti, kalaupun pada saatnya eksekusi lagi ya kita prioritaskan yang sudah dalam penjara masih juga menjadi pengendali jaringan narkoba di luar," tegasnya. (aud/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads