Pengambilan nomor urut parpol peserta Pemilu 2019 jadi momentum Ketum Gerindra Prabowo Subianto turun gunung. Prabowo mulai masuk ke masyarakat, seolah kembali menegaskan langkahnya maju ke Pilpres 2019. Masih mungkinkah Prabowo bangkit?
Hampir semua survei politik saat ini masih menempatkan Prabowo Subianto sebagai capres terkuat kedua di bawah incumbent Joko Widodo. Namun selisih elektabilitasnya lumayan terpaut jauh.
Seperti survei terakhir yang dilakukan Poltracking Indonesia, dengan pertanyaan terbuka (jawaban spontan) soal calon presiden, hanya Jokowi (45,4%) dan Prabowo (19,8%) yang terekam kuat dalam ingatan publik dan lebih unggul jauh dibanding kandidat yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei ini dilakukan pada 27 Januari-3 Februari 2018 dengan wawancara di lapangan. Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.200 responden dan margin of error di kisaran 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95%.
Masihkah Prabowo mampu mengejar ketertinggalan? Ternyata dari hasil survei, tren elektabilitas Jokowi dan Prabowo sama-sama naik. Elektabilitas Jokowi pada November 2017 berada di angka 41,4% dan naik menjadi 45,4% pada Februari 2018. Sedangkan Prabowo dari 18,2% menjadi 19,8%. Masih terbuka peluang Prabowo rebound, tapi tren elektabilitas Prabowo tak semoncer Jokowi.
"Tren top of mind dari dua kandidat calon presiden yang dipilih secara spontan mengalami peningkatan bila dibandingkan survei sebelumnya. Dengan pelaksanaan pilpres masih 15 bulan lagi, potensi perubahan presentasi masih sangat terbuka," demikian kesimpulan survei tersebut.
Secara popularitas, Jokowi (95%), Prabowo (86%), dan Muhammad Jusuf Kalla (85%) adalah kandidat terpopuler saat wawancara dilakukan. Dua tokoh, yakni Anies Rasyid Baswedan (70%) dan Agus Harimurti Yudhoyono (65%), melengkapi lima kandidat capres paling populer saat ini. Sedangkan dari segi akseptabilitas, lima tokoh dengan kesukaan pemilih terhadap kandidat yang tertinggi adalah Jokowi (79%), Jusuf Kalla (64%), Prabowo Subianto (63%), Anies Baswedan (53%), dan Agus Harimurti Yudhoyono (50%).
Lantas, apakah turun gunung Prabowo mampu mengembalikan kedigdayaannya di Pilpres 2014 ataukah Prabowo bakal menjadi king maker dan melepas tiket capres ke tokoh yang dipercaya menjadi penakluk Jokowi? Atau jangan-jangan Prabowo bikin kejutan menjadi cawapres Jokowi? (van/fjp)











































