Cerita Megawati yang Kerap Dihantam Hoax tapi Tetap Santai

Cerita Megawati yang Kerap Dihantam Hoax tapi Tetap Santai

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Jumat, 23 Feb 2018 08:12 WIB
Megawati Soekarnoputri di ulang tahun PDIP ke-45. 10 Januari 2018 (Foto: Biro Pers Setpres)
Jakarta - Baru-baru ini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dihantam berita hoax alias palsu. Mega diserang berita fitnah yang menyebut kalau putri proklamator RI Soekarno itu meminta azan disetop karena berisik.

Meski kerap diterpa hoax bertubi-tubi, Mega disebut tetap santai. Politikus PDIP Junimart Girsang menceritakan bagaimana sikap Mega, yang disapanya Ibu, atas pemberitaan tak benar itu.

"Ibu santai-santai saja tuh. Dia tidak merasa terganggu," ujar Junimart kepada wartawan, Kamis (22/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Junimart, Mega mengetahui kalau sering diserang berita palsu. Meski demikian, dia mengatakan Mega selalu legawa dengan menyerahkan kasus tersebut kepada penegak hukum.

"Tentu Ibu sudah tahu banyak berita-berita miring. Kan kita sudah biasa mendengar, melihat kalau Ibu berpidato selalu mengatakan 'Saya ini selalu diserang. Saya dicintai saja salah', kan begitu," ucap Junimart.

"Oleh karena itu, selalu Ibu mengedepankan fungsi panglima (hukum). Biarkan hukum yang menyelesaikan semua dan tidak pernah mengintervensi," sebut politikus yang duduk di DPR itu.


Soal hoax Mega minta Azan disetop, polisi telah menangkap seorang pelaku. Dia adalah Sandi Ferdian (34). Si penyebar hoax rupanya seorang guru. Sandi ditangkap tim Subdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Rabu 21 Februari 2018 di Jl KS Tubun, Taman Asri Baradatu, Kecamatan Way Kanan, Lampung.

Sandi menyebarkan hoax soal Mega lewat akun Facebook 'Sandi SiKumbang'. Berita hoax soal Mega itu disebarnya dengan menulis 'MEGA WATI MINTA PEMERINTAH TIADAKAN ADZAN DI MASJID, KARNA SUARANYA BERISIK'.

"Tersangka menyebarkan berita bohong dan konten SARA melalui grup WA dan sosial media," kata Kasubdit I Direktorat Siber Bareskrim Polri, Kombes Irwan Anwar.

(gbr/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads