Fredrich Minta Izin Berobat ke Dokter yang Praktik Malam

Fredrich Minta Izin Berobat ke Dokter yang Praktik Malam

Aditya Mardiastuti - detikNews
Kamis, 22 Feb 2018 13:24 WIB
Fredrich Yunadi (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Fredrich Yunadi mengajukan izin untuk berobat kepada majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta. Fredrich meminta izin untuk berobat kepada dokter yang jadwalnya malam hari.

"Mohon izin, tapi dokternya praktik jam 9 malam sampai jam 2 pagi. Kalau pagi dia hanya untuk penindakan, kami mohon izin itu. Jadi bagaimana selanjutnya pemeriksaan, karena belakangan ini tensi saya drastis tahu-tahu 190 tahu-tahu 90, bawahnya 50 naik turun," kata Fredrich kepada hakim dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).

Fredrich mengatakan saat diambil paksa di RS Medistra, penyidik KPK sudah mengetahui jika dirinya wajib kontrol selama 7-10 hari. Dia mengaku penyakit jantungnya sudah kronis karena sudah dipasang 15 ring, namun merasa diabaikan penyidik KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyidiknya melihat sendiri surat dokter saya wajib kontrol saya sudah dipasang 15 ring, jantung saya kronis apalagi dengan tensi naik turun, apalagi tensi naik-turun fatal. Maka diminta 7-10 hari (kontrol). Makanya tim penasihat hukum kami membuat surat resmi tapi dilecehkan, dalam berkas itu ada tapi tidak ditanggapi, kami dianggap bangkai dibiarkan mati. Dalam hal ini kami mohon agar diberi kesempatan untuk berobat," ujar Fredrich.


Ketua majelis hakim Syaifuddin Zuhri mengabulkan permohonan tersebut. Namun dia meminta Fredrich harus mendapat rekomendasi dari dokter rutan. Fredrich mengatakan sudah mendapatkan rekomendasi dari dokter rutan KPK bernama Sinta. Jaksa pada KPK pun mengaku sudah menerima surat rekomendasi dokter tersebut.

"Pelaksanaannya malam mungkin ketetapan majelis hakim ditentukan kapan hendak dilaksanakan, di rumah sakit mana, sesuai dengan jadwal praktik dokter yang bersangkutan, kalau ada penetapan bisa, yang mulia," ujar jaksa. (ams/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads