Presidium Alumni 212 Diskusi Kepemimpinan dengan Ryaas Rasyid

Presidium Alumni 212 Diskusi Kepemimpinan dengan Ryaas Rasyid

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Jumat, 16 Feb 2018 17:55 WIB
Diskusi Presidium Alumni 212 (Parastiti Kharisma Putri/detikcom)
Jakarta - Presidium Alumni 212 menggelar dialog kebangsaan bertajuk 'Politik dan Etika Kepemimpinan'. Menteri PAN-RB era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ryaas Rasyid, hadir dalam dialog tersebut sebagai pembicara.

Pada kesempatan itu, Ryaas menyinggung kepemimpinan di Indonesia yang menurutnya bermasalah. Menurutnya, Indonesia saat ini mengalami krisis kepemimpinan.

"Indonesia ini sudah lama mengalami krisis kepemimpinan. Sorry to say, nggak ada pemimpin yang bagus. Hampir semua level bermasalah semua," kata Ryaas di lokasi diskusi, Roemah Rakjat, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ryaas menuturkan ada tiga kriteria kepemimpinan yang ideal. Ketiga kriteria tersebut adalah integritas, komitmen, dan mampu mencarikan solusi.

"Standar teori ada tiga syarat pemimpin. Pertama, integritas, punya kepribadian kuat yang tidak bisa bohong, mencuri, korupsi, dan sebagainya. Kedua, bisa mendeskripsi solusi, membuat resep untuk solusi. Ketiga, mampu memobilisasi faktor untuk menyelesaikan masalah itu," ungkap pendiri Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PDK) tersebut.

Ryaas kemudian memberikan contoh konkret minimnya integritas di Indonesia. Menurut pandangannya, dengan menjamurnya pelaku korupsi dari kalangan penyelenggara negara, itu menjadi contoh nyata krisis integritas.

"Bukti tidak ada integritas di Indonesia sederhana banget. Perwakilan di DPR, parpol-parpol itu punya perwakilan di penjara tipikor. Semua provinsi ada wakilnya. Bahkan ada provinsi yang mengirim 3 wakil daerahnya di penjara tipikor," tutur anggota Wantimpres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Selain Ryaas Rasyid, hadir Ketua Presidium Alumni 212 Umar Al-Hamid dan Sekjen Presidium 212 Hasri Harahap. Hingga saat ini, diskusi pun masih berlangsung dengan pembicaraan yang tidak diperkenankan untuk dipublikasikan. (yas/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads