"Jadi yang Saudara FA kemarin itu mengatakan adanya dokter D itu kan dalam interogasi awal, tapi sejauh mana, apakah benar Dumolid itu dibeli dari resep dokter ini, ini juga kita harus buktikan," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto di Mapolres Jaksel, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Kamis (15/2/2018).
Mardiaz tak menjelaskan secara detail identitas dan lokasi dokter tersebut. Menurutnya, jika diperlukan, dokter tersebut akan dipanggil oleh penyidik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Mardiaz menegaskan hari ini Fachri lebih banyak memberikan keterangan terkait penyuplai sabu kepada dirinya. Namun polisi akan mengecek informasi itu karena keterangannya berubah-ubah.
"Tapi kemarin itu adalah penuturan si tersangka ketika diinterogasi awal karena ada banyak perbedaan keterangan antara yang disampaikan dalam interogasi awal dengan yang hari ini," ujarnya.
Mardiaz lantas bicara soal kemungkinan Fachri direhabilitasi. Menurutnya, jika Fachri direhab pun proses hukum tak akan berhenti.
"Masalah rehab atau tidak, ini tentunya adalah penilai daripada penyidik nantinya. Jadi walaupun katakanlah adanya permintaan, kalau penilaian penyidik tidak perlu direhab, tentunya akan kita proses. Karena rehab ini tidak menghilangkan pidana, itu harus digarisbawahi," ujarnya.
Pakai Dumolid karena Sakit Leher, Sabu untuk Kerja
Fachri Albar mengaku mengonsumsi Dumolid atas saran dokter karena merasa sakit leher. Keterangan ini berbeda dengan sebelumnya bahwa Dumolid dikonsumsi untuk menenangkan diri.
"Kalau Dumolid, dia saraf lehernya sakit. Kalau dia menenangkan jiwa tapi dia mengatakan untuk sakit leher. Masih kita cek," kata Mardiaz.
Sedangkan sabu, kata Mardiaz, dikonsumsi oleh Fachri untuk kepentingan kerja. Namun Mardiaz tak menjelaskan secara detail mengenai alasan kerja yang disampaikan Fachri tersebut.
"Kalau sabu informasi dari tersangka buat kerja. Kita nggak tahu kerjanya gimana. Karena dia seorang entertainer," ujarnya.
Selain itu, Fachri mengaku tak terlalu sering mengonsumsi sabu. Menurut Mardiaz, Fachri hanya memakai sabu saat waktu-waktu tertentu.
"Dia mengatakan menggunakan sabu frekuensi tertentu saja. Tidak rutin terus-menerus. Namun digunakan rata-rata untuk bekerja," tuturnya. (knv/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini