"Ternyata ada hari ini sudah menyebutkan nama. Dari siapa, kemudian dibeli terakhir 4 Februari sekitar 2 minggu yang lalu. Di depan salah satu mal, dengan harga Rp 1,6 juta per klip," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto di Mapolres Jaksel, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Kamis (15/2/2018).
Mardiaz menjelaskan ada perbedaan keterangan yang disampaikan Fachri saat interogasi kemarin dan pemeriksaan hari ini. Kata Mardiaz, Fachri masih terkejut saat interogasi awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Mardiaz menegaskan tak ada keterkaitan langsung antara penangkapan Fachri dan Roro Fitria di Polda Metro Jaya. Namun pihaknya tetap akan menyelidiki jaringan pemasok narkoba terhadap artis tersebut.
"Nggak, yang jelas Roro ini ditangkap oleh Polda Metro Jaya. Setelah cek teman-teman di lapangan. Ini nggak ada kaitannya. Tapi apabila mungkin, kita nggak tahu. Kita dalami. Kita nggak tahu. Apakah sesama artis punya perkumpulan. Tempat tertentu katakanlah yang mereka gunakan untuk narkoba. Kita belum tahu. Karena sama-sama proses penyidikan. Polres masih perkembangan penyidikan. Polda juga baru," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Fachri Albar mengaku lupa saat ditanya polisi tentang pemasok narkoba kepada dirinya. Namun dia menyebut membeli barang haram tersebut sebulan yang lalu.
"Untuk sementara waktu, sampai saat ini yang bersangkutan mengatakan lupa, namun memang membeli dari seseorang sebulan yang lalu namun lupa. Tentunya nanti akan lebih kita dalami, karena ini masih penyidikan awal," kata Mardiaz sebelumnya, Rabu (14/2). (knv/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini