"Ya tadi, penyampaian ke publik. Kita komunikasi komunikasi saya komunikasi terus dengan Pak Tito (Tito Karnavian) apa yang terjadi. Tetapi dari peristiwa-peristiwa yang kebetulan media begitu gencar memberitakan, maka yang paling mudah adalah kita mencoba merangkai. oh ini ada kaitannya ini dan sebagainya, padahal tidak," kata Moeldoko di kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mencontohkan kasus kekerasan yang terjadi di Tuban bukanlah terkait kasus yang lain. Hal itu dianggap murni kriminal yang dilakukan oleh perorangan.
"Tetapi kejadiannya kebetulan beruntun. dari satu tempat ke satu tempat. Sehingga masyarakat membuat analisa seperti itu," terangnya.
Lagi-lagi Meoldoko menepis soal keterkaitan penyerangan ini dengan tahun politik di Indonesia seperti pelaksanaan Pilkada serentak dan menjelang Pilpres 2019. Menurutnya, hal itu hanya bagian dari persepsi masyarakat.
"Itu tergantung bagaimana kita mempersepsikan. kalau kejadiannya sebelumnya mungkin nggak dihitung. kan begitu. Karena kejadian berdekatan dengan pilkada, maka semuanya itu selalu dihubungkan. kalau kejadiannya kira kira tiga bulan yang lalu orang tidak begitu care, begitu kira kira," ucapnya.
Terkait dengan pelarangan ibadah kepada biksu yang terjadi beberapa waktu lalu, Moeldoko menyebut dirinya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
(fiq/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini