Warga bernama Aman tewas diserang buaya saat mencari udang di Muara Sungai Sebangau, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (20/1). Setelah dicari warga, jasadnya ditemukan ditindih buaya dalam kondisi sudah tidak utuh akibat diserang buaya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Kalimantan Tengah, Junaedy Slamet Wibowo, menjelaskan kemungkinan buaya muara tersebut menyerang karena reflek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa juga memang pas korban menyelam, pas buaya itu sama-sama di bawah air. Jadi reflek dari binatang ini kalau terkejut kan menyerang," sambungnya.
Junaedy mengatakan, sejumlah hewan lain bisa bereaksi menyerang saat bertemu manusia di habitatnya. Misalnya, beruang dan ular.
"Seperti ular kalau terinjak langsung menyerang. Begitu juga beruang, begitu ketemu pas sama-sama kaget langsung menyerang, habis itu kabur dia. Itu salah satu bentuk pembelaan diri," ujarnya.
Junaedy melanjutkan, sungai di wilayah Desa Sebangau Besar memang merupakan habitat buaya muara. Dia menilai, ada juga kemungkinan buaya menyerang manusia karena habitatnya mulai terganggu.
"Kalau kondisi di sana, kondisi sungai masih alami, cuma kondisi di daratan cukup ada diskresi hutan. Ya Secara umum bisa untuk permukiman, bisa untuk kebun masyarakat atau swasta," ucapnya.
Buaya yang memangsa Aman mati pada Jumat (2/2) lalu setelah masuk jerat yang dipasang warga dan petugas. Buaya ini panjangnya 5,18 meter dan lebar 70 cm serta berat sekitar 1 ton.
"Kalau di habitatnya, di daerah muara buaya memang besar-besar," ujarnya. Buaya yang mati terjerat ini menurut Junaedy sejauh ini adalah yang terbesar di wilayah mereka.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini