"Kami baru mendapatkan laporan dari Litbang. Mungkin perlu ada merubah gemotrinya, memperbaiki geometri," kata Basuki kepada wartawan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018).
Basuki menjelaskan maksud dari geometri seperti kontur jalanan hingga sudut tikungan. Ia mewacanakan perlu ada safety lane agar kendaraan yang remnya blong bisa memasuki jalur darurat tersebut seperti di Tanjakan Gombel, Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 2, jadi geometri dan safety lane. jadi kayak di turunan Gombel Semarang atau Tol Semarang juga, jadi kalau ada turunan, pasti akan ada safety lane. Kalau ada rem blong dia akan masuk situ," sambungnya.
PUPR belum merencanakan kapan geometri Tanjakan Emen diubah. Namun, proses pengerjaan tak memakan waktu lama.
"Saya kira bulanan lebih. Kan lain lagi dengan Puncak. Puncak kan kita perbaiki juga," jelasnya.
Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Emen, Subang pada Sabtu (10/2) pukul 17.00 WIB. Ada 27 korban meninggal dunia dan 26 di antaranya adalah warga Tangerang Selatan.
(dkp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini