Seperti dilansir media lokal Malaysia, freemalaysiatoday dan kantor berita Bernama, Senin (12/2/2018), beberapa tetangga majikan Adelina di Taman Kota Permai, Bukit Mertajam, Malaysia, kerap melihat Adelina tidur di beranda rumah. Anjing majikannya, jenis Rottweiler, juga tidur di tempat yang sama.
Adelina (21), yang berasal dari Medan, meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RS Bukit Mertajam pada Minggu (11/2) sore sekitar pukul 16.45 waktu setempat. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang telah mendatangi rumah sakit itu dan kini terus berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetangga juga curiga mendapati Adelina kerap tidur di beranda rumah. Adelina disebut enggan berbicara kepada siapa pun yang menyapanya. Tidak hanya itu, para tetangga juga mengklaim sering mendengar suara teriakan keras dari rumah majikan Adelina, nyaris setiap hari.
Para tetangga melapor ke seorang jurnalis lokal yang kemudian memberitahu kantor anggota parlemen daerah, Steven Sim. Pada Sabtu (10/2) sore waktu setempat, sehari sebelum Adelina meninggal, para asisten anggota parlemen Steven Sim mendatangi rumah majikan Adelina.
Saat didatangi, seperti dilansir media lokal Malaysia lainnya, The Star, Adelina hanya terduduk di beranda. Ia terlalu takut berinteraksi dengan tim yang ingin menyelamatkannya. Adelina hanya melirik dan menggelengkan kepala. Seekor anjing Rottweiler berwarna hitam, yang dirantai, ada di sebelahnya. Anjing itu terus menggonggong kepada tim yang ingin menyelamatkan Adelina.
Salah satu anggota tim penyelamat, Por Cheng Han (29), menyebut seorang wanita berusia 60 tahun yang ada di dalam rumah meminta mereka tidak ikut campur dan menunggu putrinya, majikan Adelina, pulang. Setelah si majikan datang, dia mengaku kepada tim yang ingin menyelamatkan Adelina bahwa dirinya tidak pernah menganiaya Adelina, tapi mengaku pernah menamparnya beberapa kali.
Soal luka bakar di tubuh Adelina, si majikan menyebutnya dipicu cairan pembersih kimia yang tidak sengaja ditumpahkan Adelina ke lengan dan kaki sendiri, saat membersihkan tempat cuci piring di dapur.
Kepala Kepolisian Central Seberang Prai, Nik Ros Azhan Nik Abdul Hamid, menyebut Adelina akhirnya dibawa dibawa ke kantor polisi oleh majikannya, tapi saat itu Adelina takut berbicara. Dari kantor polisi, Adelina dibawa ke rumah sakit untuk dirawat atas luka-lukanya.
"Upaya untuk mencatat keterangan darinya tidak berhasil karena dia masih ketakutan. Kami membawanya ke Rumah Sakit Bukit Mertajam di mana dia akhirnya meninggal dunia," ucap Nik Ros. Kesimpulan soal penyebab kematian Adelina masih menunggu hasil postmortem.
Seorang wanita berusia 36 tahun yang merupakan majikan Adelina dan saudara laki-lakinya yang berusia 39 tahun ditahan polisi terkait kematian Adelina. Nik Ros menyatakan kasus ini diselidiki sebagai pidana pembunuhan. (nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini