Jokowi: Tak Ada Tempat bagi yang Tak Mampu Bertoleransi di RI

Jokowi: Tak Ada Tempat bagi yang Tak Mampu Bertoleransi di RI

Andhika Prasetia - detikNews
Senin, 12 Feb 2018 11:59 WIB
Presiden Joko Widodo (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Presiden Jokowi mengecam aksi kekerasan ke pemuka agama. Jokowi menegaskan tak ada ruang bagi pihak yang intoleran di Indonesia.

"Sekali lagi saya sampaikan, tidak ada tempat bagi mereka yang tidak mampu bertoleransi di negara kita, Indonesia. Apalagi dengan cara-cara kekerasan. Berujar saja tidak, apalagi dengan cara-cara kekerasan," ujar Jokowi di Gedung Pancasila, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018).

[Gambas:Video 20detik]


Aksi penyerangan terhadap pemuka agama yang terbaru terjadi di Sleman, Yogyakarta. Romo Karl Edmund Prier, yang sedang memimpin misa pagi di Gereja Lidwina di Bedog, Sleman, diserang seorang pria yang belakangan diketahui bernama Suliyono dengan pedang. Suliyono juga menyerang sejumlah jemaat gereja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, ada kekerasan terhadap Ustaz Basit, yang dikeroyok oleh sekelompok remaja pada Sabtu malam (10/2) pukul 23.30 WIB di Jl KH Syahdan, Palmerah, Jakarta Barat. Akibat pengeroyokan ini, Ustaz Basit mengalami luka di tangan.

"Kita harus tahu semuanya bahwa konstitusi kita menjamin kebebasan beragama. Oleh sebab itu, tidak kita tidak memberikan tempat secuil pun pada orang-orang yang melakukan, mengembangkan, menyebarkan intoleransi di negara kita, karena masyarakat kita ini sudah puluhan tahun bisa hidup bersama dengan pemeluk-pemeluk keyakinan yang beragam dan berbeda," jelas Jokowi.

Jokowi memerintahkan aparat penegak hukum menindak pelaku kekerasan kepada pemuka agama.

"Saya sudah perintahkan kepada aparat untuk tindak tegas dan negara menjamin penegakan konstitusi secara terus-menerus dan konsekuen," ujarnya. (gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads