"Dua kakaknya ada di luar pulau. Yang pertama itu bernama Totok Atmojo bekerja bengkel sepeda motor di Sulteng. Anak kedua Mohammad Sarkoni juga sama di Morowali Sulteng bekerja menjadi penjahit. Keempat ada di Banyuwangi mondok di Ponpes Ibnu Sinar Genteng," ujar tokoh masyarakat Desa Kandangan, Mubarok, kepada detikcom, Minggu (11/2/2018).
Sementara itu, orang tua Suliyono di Banyuwangi bekerja sebagai petani. Keduanya merupakan warga asli desa setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kecil, tambah Mubarok, Suliyono tekun belajar agama seperti anak-anak lainnya. Suliyono bahkan selalu diundang sebagai pembaca Alquran dalam berbagai acara karena memiliki suara merdu.
Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono sebelumnya mengatakan jajaran Polri masih menyelidiki motif Suliyono menyerang Gereja Lidwina, Sleman, DIY. Untuk sementara, pelaku diketahui beraksi sendiri.
"Kalau kita lihat dari peristiwanya, pelaku beraksi seorang diri," kata Ari Dono di Gereja Saint Lidwina, Sleman, Minggu (11/2). (idh/idh)