"Sosok Multatuli punya peran khusus. Dia orang Belanda mengkritik sistem kolonial, karyanya memiliki dampak besar," ujar Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid dalam sambutan peresmian Museum Multatuli di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Minggu (11/2/2018).
Di karya Multatuli tersebut, Hilmar mengatakan kolonialisme di Lebak hidup dengan adanya ketimpangan-ketimpangan. Pola ini ada di sepanjang sejarah kolonialisme dan feodalisme. Melalui karyanya itu, Multatuli menurutnya banyak mengilhami perintis-perintis kemerdekaan agar terlepas dari sistem kolonial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perintis Museum Multatuli Bonnie Triyana mengatakan, lewat museum ini diharapkan tidak hanya menjadi ikon tempat belajar seperti di dalam kelas. Sejarah, menurutnya bisa dipelajari di ruang publik seperti museum.
"Museum ini bisa jadi magnet untuk belajar sejarah," katanya.
Dalam peresmian ini, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya turut hadir. Ketum PKB Muhaimin Iskandar juga hadir dalam peresmian museum antikolonial pertama di Rangkasbitung ini. (bri/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini