.webp)
detikcom ikut menaiki perahu bersama petugas Damkar untuk menyusuri banjir yang merendam rumah warga. Petugas telah menyiapkan tali, pelampung, dan helm sebagai alat untuk mengevakuasi warga.
Saat menyisir permukiman, terlihat sebagian warga yang masih berada di lantai dua rumah. Salah seorang petugas Damkar, Komarudin, mengatakan umumnya warga tak mau dievakuasi karena takut dan lantai dua rumahnya masih bisa ditinggali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Kondisi permukiman di Rawajati, Jaksel, yang terendam banjir, Senin (5/2/2018) malam. (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom) |
"Masih banyak karena dia khawatir sama harta bendanya, jadi memilih bertahan daripada evakuasi. Tapi, kalau nanti malam air semakin tinggi, baru dia mau. Kalau sekarang belum mau, padahal masih banyak," kata Komarudin di Rawajati, Pancoran, Jaksel, Senin (5/2/2018).
Selain itu, petugas Damkar membantu mengirimkan makanan kepada warga yang belum dievakuasi. Seorang petugas Damkar berenang dengan menggunakan pelampung menyusuri gang sempit dan memberikan bungkusan makanan yang telah disiapkan di dapur umum.
Kegiatan itu dilakukan secara berulang. Jika masih ada makanan yang tersedia, petugas Damkar akan membagikannya kepada warga yang masih berada di tempat tinggal masing-masing.
 Kondisi permukiman di Rawajati, Jaksel, yang terendam banjir, Senin (5/2/2018) malam. (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom) |
Terkait banjir, Pemkot Jaksel menyiapkan tempat pengungsian hingga dapur umum bagi warga yang terdampak banjir di kawasan Rawajati. Selain itu, puskesmas disiagakan untuk memeriksa kesehatan warga.
"Ketika air mulai meningkat, mereka mulai mengevakuasi diri. Kita sudah siapkan tempatnya. Begitu juga kelurahan, sudah siapkan pengaturannya. Dapur umum juga sudah kita siapkan. Kemudian juga dekat dengan puskesmas untuk memeriksakan kesehatan," kata Wakil Wali Kota Jaksel Arifin.
 Kondisi permukiman di Rawajati, Jaksel, yang terendam banjir, Senin (5/2/2018) malam. (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom) |
