Jakarta - Hidup Maryani (35) divonis tinggal tiga bulan lagi setelah menjalani operasi ambeien. Dokter dan rumah sakit (RS) yang mengoperasinya pun dilaporkan ke polisi dengan tuduhan malpraktek. "Istri saya mengalami infeksi akibat operasi ambeien yang tidak sempurna," ujar suami Maryani, Edison Manif, sebelum melaporkan RS Persahabatan dan dr Taufik ke Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2005).Tuduhan malpraktek ini bermula dari diagnosis RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, yang menyatakan Maryani menderita wasir. Pada tanggal 30 Agustus 2004 Maryani dioperasi untuk mengatasi penyakitnya itu. Setelah operasi, Maryani disarankan oleh dDr Taufik untuk melakukan kontrol seminggu dua kali. Setelah operasi, istri Edison ini selalu mengeluhkan tidak bisa buang air besar. "Tapi dr Taufik selalu bilang kondisi istri saya baik," sesal Edison.Karena ragu dengan keterangan dr Taufik, Edison memindahkan istrinya ke RS Sukanto, atau lebih dikenal RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. RS Polri ternyata mendeteksi adanya tumor ganas di anus Maryani. Akhirnya, Maryani dirawat selama dua bulan. Karena masalah keterbatasan peralatan, RS Polri kemudian merujuk Maryani ke RS Budiasih, Jl. Otto Iskandardinata, Jakarta Timur.Parahnya lagi, RS Budiasih memvonis umur istrinya tinggal tiga bulan lagi. "Tumor ganas itu, kata dokter di RS Budiasih, disebabkan karena operasi yang tidak sempurna. Operasi itu dilakukan dr Taufik," ungkap Edison dengan nada sedih.RS Budiasih juga mendiagnosis Maryani mengalami komplikasi sampai ke liver. Komplikasi ini juga disebabkan akibat operasi yang tidak sempurna yang dilakukan dr Taufik.Kondisi tubuh Maryani saat ini perutnya membuncit dan mengeras. Badannya kurus serta lumpuh. Maryani masih dirawat di RS Budiasih. dr Taufik dan RS Persahabatan pun diadukan Edison ke polisi.
Pasca Caesar, Mati RasaPada saat yang sama, Latifah (27) dan suaminya, Ramadani juga melaporkan tindakan RS Pondok Kopi dan Dr Chairul Tanjung. Latifah menjalani operasi persalinan
caesar di RS Pondok Kopi pada tanggal 14 April 2005. Pasca
caesar, perutnya selalu sakit dan kaki kirinya mati rasa sampai sekarang. "Dokter Chairul Tanjung langsung memberitahukan saya untuk operasi
caesar tanpa penjelasan," ungkap Ramadani sebelum melaporkan dr Chairul Tanjung ke Mapolda Metro Jaya.Pasca operasi, kebutuhan transfusi darah istrinya meningkat hingga 6.500 cc. "Dokter selalu mengatakan, istri saya dalam kondisi baik," sesal Ramadani yang didampingi Latifah. Dalam melaporkan dugaan malpratek, kedua korban ini didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan (LBHK).
(ism/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini