"Jadi titik kumpulnya mereka ini di sebuah warung di Jl Taman Aries, Jakarta Barat. Mereka sambil ngopi di situ, duduk-duduk terima orderan fiktif, padahal tidak kerja sama sekali," kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Antonius Agus, Kamis (1/2/2018).
Sepuluh driver itu bekerja sama dengan tersangka Abdul Azis alias Azis. Azis adalah seorang mahasiswa yang bertugas untuk nge-root ke sistem aplikasi Grab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10 Driver tersebut tidak mengenal Azis. Adalah tersangka Chair Rusdi Nusyam, perempuan yang berperan mengenalkan Azis dengan para driver 'tuyul' itu.
"Dia menjadi perantara nge-root, makanya dia dapat Rp 100 ribu dibagi tiga, buat dia (Chair), si AA dan driver," imbuh Agus.
Para tersangka ini diketahui sudah tiga bulan beroperasi. Setiap hari, mereka berkumpul di sebuah warung di Jl Taman Aries, Kembangan, Jakarta Barat untuk mencari 'orderan'.
"Sehari kumpul dari jam 12 sampai jam 4 di situ, sambil ngopi-ngopi aja kerjaannya," tutur Agus.
Mereka memilih beroperasi pada jam-jam tersebut karena merupakan jam sibuk. "Karena itu jam sibuk, bonusnya tinggi. Sampai dia itu kan ada peringkat excellent, gak pernah gak excellent. Itulah kenapa bonusnya tinggi, kemudian per tiga hari masuk ke rekening mereka," paparnya. (mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini