Ada yang menarik dalam pemberian penghargaan tersebut. Dua kelompok penyandang cacat dari panti sosial binaan di Cawang unjuk gigi di hadapan Anies.
"Ini Fahmi merupakan pencipta lagu. Panti sosial ini adalah merupakan warga yang menerima program CSR oleh karena itu mereka mempersembahkan sebuah puisi untuk kita semua," kata seorang pemandu acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Anies pun mendengarkan bacaan puisi itu dengan tenang. Di akhir pembacaan puisi, Anies pun bertepuk tangan dan menyalami kelompok difabel itu satu persatu.
Setelah itu, Anies memberikan penghargaan kepada pemenang secara simbolik. Tak lama, Anies kembali ke tempat duduk dan menyaksikan kebolehan dari anak-anak berkebutuhan khusus itu. Beda dari sebelumnya, kali ini mereka mempersembahkan sebuah lagu.
"Yang kami hormati Bapak Anies Baswedan, saya mau nyanyi lagu 'gelap tapi terang'. Lagi ini menceritakan tentang diri kita sendiri dan insyaallah walau mata kita gelap tapi hati kita terang," ucap salah satu penyanyi.
Anies kembali memberi tepuk tangan untuk anak-anak difabel itu. Namun baru beberapa menit menyanyikan lagu, Anies keluar dari Balai Agung untuk menuju tempat lain.
"Mau ke Klender, peringatan majelis Taklim," kata Anies singkat.
(idh/idh)