Survei SMRC: Masyarakat Indonesia Nilai LGBT Sangat Mengancam

Survei SMRC: Masyarakat Indonesia Nilai LGBT Sangat Mengancam

Seysha Desnikia - detikNews
Kamis, 25 Jan 2018 12:52 WIB
Direktur Media SMRC, Ade Armando (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Hasilnya, lebih dari 40% responden menilai LGBT sangat mengancam.

Survei digelar 3 kali pada Maret 2016, September 2017, dan Desember 2017 dengan sampel sebanyak 1.220 responden pada masing-masing survei. Metode survei dilakukan secara acak (multistage random sampling). Margin of error survei sebesar +/- 3,1 sampai 3,2% pada tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Media SMRC Ade Armando saat rilis survei soal LGBT.Direktur Media SMRC Ade Armando saat rilis survei soal LGBT. (Foto: Seysha Desnikia/detikcom)

Survei SMRC dipublikasikan di kantor SMRC, Jl Cisadane, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018) dan dipaparkan Direktur Media SMRC, Ade Armando. Dalam pemaparannya, sebesar 58,3% responden mengetahui LGBT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian dari 58,3% responden, SMRC membuat pertanyaan terkait seberapa mengancamnya LGBT. Hasilnya, 41,4% masyarakat menilai LGBT sangat mengancam, cukup mengancam (46,2%), tidak mengancam (9,4%), sangat tidak mengancam (1,4%), dan tidak tahu/tidak jawab (1,6%).

[Gambas:Video 20detik]


"Ini bukan hasil penelitian baru, tapi ini survei nasional, respondennya 1.500. Isu ini sudah menjadi isu yang sangat panas. Karena itu penting untuk DPR tahu cara pandang masyarakat," papar Ade.

SMRC merilis bahwa 34,0% masyarakat sangat setuju LGBT dilarang agama. Hasil lainnya setuju LGBT dilarang agama (47,5%), tidak setuju (4,7%), sangat tidak setuju (3,9%), dan tidak tahu/tidak jawab (9,9%).

"Warga umumnya setuju atau sangat setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa perilaku seksual, gay, dan lesbian dilarang agama," sebut Ade. (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads