"Kemarin itu memang ada tiga orang driver yang menerima orderan fiktif atas nama Nabi Muhammad SAW, dua dari driver GoCar dan satu driver ojek online. Awalnya kita tidak mau ada konflik atas kasus ini, sehingga kita serahkan langsung pada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pemilik akun," kata Ketua Komunitas Pusaka Raja Ojek Online Palembang, Sandi Aulia saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (23/1/2018).
Dikatakan Sandi, para driver online merasa terkejut dengan adanya orderan fiktif itu, tapi mereka tetap melakukan penjemputan sesuai alamat. Saat driver mendatangi titik kordinat penjemputan, ternyata tidak ditemukan adanya penumpang yang akan dijemput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, pihak ojek online berharap polisi melakukan penyidikan terhadap pemilik akun. Termasuk memastikan apakah nama akun tersebut sesuai dengan identitasnya.
"Kalau memang benar akun itu sesuai nama asli ya kami rasa tidak ada masalah, tetapi kalau itu bukan nama yang sesuai identitas berarti ini bentuk penistaan agama. Kalau sudah penistaan agama ya harus di proses agar kejadian serupa tidak terulang kembali," sambungnya.
Sementara Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Selamet Widodo saat dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut. Selanjutnya kasus ini akan diserahkan ke Ditreskrimsus dan melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi-saksi.
"Untuk kasus itu akan ditangani langsung oleh Krimsus, saat ini baru pelapornya yang diperiksa. Laporan ini baru kita terima kemarin, selanjutnya saksi-saksi juga akan diperiksa," terang Selamet Widodo.
Diberitakan sebelumnya, orderan fiktif atas nama Nabi Muhammad SAW ini diterima oleh tiga driver online di Palembang pada Minggu (21/1). Di akun tersebut, penumpang meminta jemputan di salah satu tempat ibadah dan rumah sakit. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini