JK Bicara soal Rumah Peninggalan Belanda di Cimanggis

JK Bicara soal Rumah Peninggalan Belanda di Cimanggis

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 15 Jan 2018 13:46 WIB
Wapres JK (Muhammad Aminudin/detikcom)
Jakarta - Sebuah rumah peninggalan Belanda yang berlokasi di kawasan lapangan pemancar RRI, Kecamatan Cimanggis, Depok, terancam digusur. Rencananya, di lokasi ini akan dibangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjelaskan soal status rumah tersebut.

"Pertama, rumah itu rumah istri kedua dari penjajah yang korup. Masak situs itu harus ditonjolkan terus. Jadi, rumah istri kedua gubernur yang korup, masak mau menjadi situs masa lalu," kata JK di kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).

JK mengatakan pembangunan UIII adalah upaya membangun situs masa depan. Dia berharap pembangunan UIII tidak dipertentangkan dengan rumah yang berada di wilayah Cimanggis itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita melihat masa depan gimana kita membikin Islam yang moderat, wasatiyah di Indonesia yang mempunyai pengaruh luas. Jangan terpengaruh dengan isu rumah istri kedua orang Belanda yang korup. Apa yang mesti dibanggain?" terangnya.




Menurutnya, pembangunan UIII tidak mengambil wilayah rumah peninggalan Belanda tersebut. Lahan yang akan digunakan hanya berkisar 15 persen dari seluruh jumlah lahan.

"Tidak termasuk wilayah itu, artinya tidak termasuk yang dibangun, artinya yang mau dibangun. OKI kita membangun cuma 15 persen. Lahannya yang dipakai cuma 15 persen, paling tinggi 20 persen," terangnya.

Dikatakannya, pada Minggu ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meletakkan batu pertama penanda dibangunnya UIII. JK kembali mengingatkan bahwa rumah peninggalan Belanda itu tidak mengganggu pembangunan UIII.

"Tapi jangan isu itu dianggap, sekali lagi, kita membuat situs untuk masa depan, bukan membanggakan rumah istri kedua orang Belanda yang korup. VOC kan? Ngapain mesti dibanggakan," tegas JK. (fiq/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads