"Akhir tahun ini (maksimal), jadi 2019 sudah benar-benar secure, satu tahun ini. Sedang kami susun," kata Djoko di kantornya, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2018).
Baca juga: Ini Jadwal Badan Siber Resmi Bekerja |
Meski sudah mematok target 2019 dunia siber Indonesia aman, lembaga pimpinannya ini belum memiliki anggaran. Ia mengaku telah diundang oleh Komisi I DPR untuk membahas anggaran yang akan diberikan kepada BSSN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang akan kita akan ajukan nanti, baru tanggal 16 (Januari). Nanti kita akan diundang oleh DPR, oleh Komisi I. Kami sedang koordinasi dengan stakeholder, sehingga yang kami ajukan betul-betul tepat, berfungsi. Kami menghindari alat-alat yang tidak berguna, tidak berfungsi, yang sudah dikerjakan oleh instansi lain," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Djoko juga menegaskan soal netralitas pada tahun politik. Djoko yakin lembaganya tak akan berpihak ke partai politik mana pun.
"Pilkada dan pilpres, percayalah, kami ini seperti Pak Anton bilang tadi, telah disumpah dan sumpahnya seumur hidup. Sudah pensiun masih memegang sumpah itu. Percayalah, kami tidak berpihak pada satu kelompok pun atau satu partai. Kami netral, kami khusus untuk menjaga keamanan saja," kata Djoko.
Djoko mengatakan tahun politik sudah di depan mata. Dia menegaskan kewenangannya hanya mengamankan keamanan siber, bukan mengintervensi proses politik.
"Tahun politik sudah di depan mata, bahkan pada 2018 sudah dimulai, dimulai kegiatan karena 2019 di depan kita, besok 2019. Tahun sekarang 2018, tahun besok 2019. Untuk itu, jadi Badan Siber dan Sandi Negara sangat menjaga netralitas, tidak berpihak pada parpol mana pun," ujarnya. (knv/ams)