Ponselnya Tutalit, SBY Dikado SIM Card Baru
Minggu, 12 Jun 2005 16:45 WIB
Jakarta - Tulalitnya ponsel Presiden SBY di nomor 0811-109-949 membuat banyak kalangan kecewa. Padahal masyarakat antusias ingin melaporkan berbagai aspirasi dan permasalahan yang carut marut.Mereka yang kecewa salah satunya adalah Koordinator Divisi Advokasi Urban Poor Consortium (UPC) MB Gamulya. Gamulya patut kecewa karena SMS-nya kepada Presiden SBY tidak terkirim. "Tulalit," keluhnya dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (12/6/2005).Padahal Gamulya hendak menyampaikan aspirasi mahapenting, yaitu menolak Perpres No 36/2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Dia bersama koleganya yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota dan Jaringan Becak Jabodetabek hendak menyampaikan penolakan terhadap Perpres itu. Perpres itu patut ditolak karena berbekal Perpres itu pemerintah berwenang menggusur tanah rakyat. "Kami sudah mengirim SMS kepada SBY melalui nomor langsungnya mengenai Perpres ini. Sayangnya nomor tersebut malah tulalit," urai Gamulya sambil tertawa. Karena itu, dalam aksi turun jalan menentang Perpres tersebut pada Senin (13/6/2005) besok, Gamulya dan 200-an peserta aksi, akan menyambangi Istana Negara. "Kami akan memberi Presiden sebuah SIM Card baru agar ponselnya tidak tulalit," ceritanya. Sebelum ke Istana, Gamulya dkk melakukan aksi terlebih dulu ke Komnas HAM. Mereka mendesak Komnas agar bersikap terhadap Perpres itu.
(nrl/)