Salah satunya dengan mural, yakni menggambar atau melukis di atas media dinding agar lebih menarik dan tak terlihat kumuh.
Bertempat di Jalan Sultan Alauddin lV, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Makassar, lorong ini didesain langsung oleh kelompok mahasiswa pencinta mural dari Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (UMI), bekerja sama dengan pemuda karang taruna Kelurahan Mannuruki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lurah Mannuruki Ari Fadli berharap pesan yang disampaikan lewat mural tersebut tak sekadar menjadi tulisan sambil lalu. Tetapi juga menjadi peringatan agar masyarakat selalu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan.
"Kami harapkan dengan adanya mural seperti ini bisa memberikan wadah tersendiri bagi para anak muda kreatif untuk menyalurkan bakatnya secara positif dan juga membantu pihak pemerintah dalam pembenahan lorong-lorong yang ada di Kota Makassar, khususnya di Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate," kata Ari Fadli, Jumat (29/12/2017).
Sementara itu, Khalikul Fauzan, salah seorang warga, mengungkapkan ide dasar penataan lorong ini berawal dari usulan warga yang menginginkan perubahan mendasar terhadap kawasan hunian yang mereka tinggali.
Usulan itu kemudian ditampung dan dikembangkan dengan melihat keberhasilan Kota Makassar menata lorong yang mampu memberikan nilai positif dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menata lingkungan.
"Beberapa tulisan, seperti Say No to Drugs, Stop Kekerasan, Makassar Tidak Rantasa, serta ikon Kota Makassar, itu adalah tema besar yang kita angkat. Intinya, kami ingin memberikan pesan positif kepada masyarakat," ujar Fauzan.
Dengan adanya ini, pesan positif bisa sampai di masyarakat. Paling tidak lorong yang dulunya kumuh bisa lebih bersih dan asri. (tfq/tfq)