"Bulan-bulan terakhir, puskesmas di Jakarta Selatan mulai aktif merujuk ke kami. Rata-rata mereka keluhannya Tramadol. Banyak sekali yang datang itu anak usia sekolah, SMA-SMP," kata Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kota Jaksel Kompol Dessi Wijayanti di Jalan Prapanca Raya, Jaksel, Jumat (29/12/2017).
Dessi belum bisa memerinci jumlah dan sekolah mana yang siswanya menyalahgunakan Tramadol tersebut. Dia hanya mengatakan Tramadol disalahgunakan oleh siswa karena lebih mudah didapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dessi juga menjelaskan penyalahgunaan Tramadol itu terungkap setelah guru melihat gelagat aneh para siswanya. Menurutnya, banyak juga warga yang belum tahu efek penyalahgunaan obat-obatan tersebut.
"Ada beberapa sekolah, SMA, ketika guru BK (bimbingan dan konseling) menemukan anak dengan gelagat tidak bagus, mereka merujuknya ke kami. Ya itu Tramadol, itu akibatnya ke badan, fisik itu lumayan. Secara kesadaran masyarakat, kita baru mau mengenalkan sabu, ini ada baru lagi, ada Tramadol dan macam-macam," jelasnya.
Karena itu, BNN Kota Jaksel akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk mengurangi penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
"Kalau dari kita sosialisasi, kita temukan di bulan Oktober, ke sini, kita langsung masukkan sosialisasi penyalahgunaan," imbuhnya.
Untuk diketahui, Tramadol merupakan salah satu merek obat penenang. Pembelian obat ini harus berdasarkan resep dokter. (knv/idh)