Masjid Dian Al-Mahri atau biasa disebut Masjid Kubah Emas dibangun pada April 1999 dan diresmikan pada 31 Desember 2006 di Jl Meruyung, Limo, Depok. Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Timur Tengah.
Luas bangunan masjid Dian Al-Mahri ini sekitar 8.000 meter dan luas keseluruhan kawasan masjid 70 hektare. Masjid ini mempunyai lima kubah berlapis emas, yang melambangkan rukun Islam, dan mempunyai enam menara, yang melambangkan rukun iman di agama Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pantauan detikcom, ada yang menarik di interior masjid. Ada lampu besar yang tergantung di tengah-tengah langit bangunan masjid. Langit-langit bangunan masjid juga dilukis awan sehingga terlihat tampak mewah.
Lampu yang berada di dalam masjid kubah emas berasal dari Austria, didesain khusus oleh pendiri Masjid, yaitu Hj Dian. Lampu gantung itu beratnya sekitar 2,7 ton. Tali lampu gantung tersebut berasal dari Italia.
"Lampu gantung itu dari Austria, itu yang mendesain Bu Haji Dian. Dia yang mencari lampu gantung sampai ke luar Negeri. Talinya itu dari Italia, beliau datang ke pabrik lampu sehingga terciptalah desain lampu gantung sebesar itu, beratnya 2,7 ton," tutur Karno.
Selain itu, Masjid Kubah Emas ini menyediakan aula untuk sarana pengunjung masjid sekadar beristirahat, toko makanan, vila, dan butik pakaian. Karno mengatakan pengunjung Masjid Kubah Emas dalam hari bisa mencapai 7.000 orang.
"Pengunjung bisa sampai 7.000 orang," jelas dia.
Sayang, kebersihan masjid ini sempat dinodai oleh aksi Suharmin yang menyiramkan kotoran ke dalam masjid. Suharmin langsung diamankan warga dan kemudian ditangkap Polres Depok. Polisi menjerat Suharmin dengan pasal penistaan agama.
Ternyata Suharmin pernah melakukan aksi penistaan serupa di gereja dan vihara. Aksi Suharmin ini dikecam oleh para tokoh lintas agama. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini