Tukiyem adalah seorang penyapu jalanan di Kota Medan. Warga Tanjung Morawa, Deli Serdang ini sudah 15 tahun menjalani profesinya. Dia menjadi tulang punggung keluarganya.
Sehari-harinya, Tukiyem menyapu jalanan di seputar Jalan Putri Hijau, Medan. "Suami saya, anak saya mocok-mocok (kadang kerja, kadang tidak)," katanya saat ditemui, Jumat (22/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menyapu jalanan, Tukiyem pernah ditabrak motor. Pinggangnya terkilir dan tangannya mengalami luka lecet. Kejadian tersebut terjadi sekitar 5 tahun yang lalu.
"Yang menyerempet (menabrak) mengobati. Seminggu tidak masuk kerja," imbuhnya.
Tukiyem memilih bekerja menyapu jalanan karena sudah terlanjur menikmatinya. Terkait pernah ditabrak motor, ia pun mengaku masih trauma saat ini. Meski begitu, ia tetap menjalaninya dengan sepenuh hati.
"Tapi sudah cinta dengan profesi ini, pekerjaan tidak terlalu berat. Kerja mulai pukul 06.00 WIB sampai siang. Kalau tak disapu, banjir lah nanti," katanya sembari tersenyum kecil.
Ia menjelaskan, sampah yang dikumpulnya itu nanti diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah. "Kalau penghasilan sekitar Rp 1,8 juta. Kalau masuknya penuh penghasilan mau sampai Rp 2 juta," tambah Tukiyem.
Di momen hari ibu ini, Tukiyem sangat berharap mendapatkan ucapan selamat hari ibu dari keluarganya. Ia mengaku, selama ini ucapan tersebut tak pernah didengar dari keluarganya.
"Nggak pernah ngerasain hari ibu. Pingin (ingin) diucapin selamat hari ibu. Selama ini nggak pernah," tutupnya dengan wajah penuh harapan ingin merasakan momen hari ibu. (tor/tor)