Dalam sidang darurat Majelis Umum PBB tersebut, Duta Besar (Dubes) AS untuk PBB Nikki Haley mengingatkan, bahwa Amerika akan mengingat hari ini.
"Amerika akan menempatkan kedutaan kami di Yerusalem," tegas Haley membela keputusan AS soal Yerusalem. "Tak ada voting di PBB yang akan membuat perbedaan soal itu," cetus diplomat AS tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (22/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Rabu (20/12) menjelang voting Majelis Umum PBB, Presiden Trump mengeluarkan ancaman atas negara-negara yang akan menentang AS dalam voting di Majelis Umum PBB. Trump mengancam akan memangkas dana bantuan bagi negara-negara yang menentang AS.
"Mereka mengambil jutaan dolar dan bahkan miliaran dolar dan mereka memberi suara yang menentang kita," katanya kepada para wartawan di Gedung Putih, Rabu (20/12).
"Biarkan mereka bersuara menentang kita. Kita akan menghemat banyak. Kita tidak peduli," cetus Trump.
Meski resolusi Majelis Umum PBB bersifat tidak mengikat, namun besarnya dukungan atas resolusi ini bisa memberikan tekanan politis. Selain menolak keputusan Trump soal Yerusalem, resolusi Majelis Umum PBB ini menegaskan bahwa status Yerusalem harus diselesaikan lewat negosiasi, dan setiap keputusan yang dibuat di luar kerangka itu harus dicabut.
(ita/ita)