Antisipasi Lonjakan Libur Natal, Kemenhub Siapkan 446 Pesawat

Jakarta - Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub sudah menyiapkan 446 pesawat untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik menjelang Natal dan Tahun Baru 2018. Ke-446 pesawat tersebut sudah menjalani pemeriksaan kelaikan (ramp check) sejak 1 bulan lalu.

"Jumlah pesawat yang kami siapkan ada 446 buah, pesawat ini dalam 1 bulan terakhir sudah disiapkan dan sudah mayoritas sudah dilaksanakan ramp check," ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tanggerang, Selasa (19/12/2017).

Selain itu, Agus mengatakan pihaknya telah menyediakan posko angkutan Natal dan tahun baru. Posko ini sudah beroperasi terhitung sejak kemarin (18/12) hingga 8 Januari 2018.

"Untuk persiapan Natal dan tahun baru tahun 2017-2018 ini kami mulai menggelar posko, sejak kemarin tanggal 18 Desember 2017 sampai nanti tanggal 8 Januari 2018," tutur dia.

Baca juga: Kemenhub Cek Kelaikan Pesawat Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Agus juga memperkirakan jumlah pemudik saat Natal nanti naik 5,2 persen. Karena itu, saat ini Ditjen Hubud menyiapkan 6 juta seat dan 446 pesawat untuk mengantisipasi jumlah penumpang yang akan naik-turun selama libur Natal nanti.

"Mudik Natal dan tahun baru kami perkirakan naiknya sekitar 5,2 persen, jadi sekarang ini ada sekitar 6 juta seat kita siapkan dengan armada 446 untuk lebih memberikan kapasitas penumpang yang akan naik dan turun selama Natal dan tahun baru 2018," imbuh Agus.

Menurut Agus, kebanyakan calon penumpang akan melakukan perjalanan ke luar negeri. Penumpang yang akan ke luar negeri tidak sebanyak jumlah pemudik di dalam negeri. Kemenhub pun sudah menyiapkan kursi untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang ke luar negeri.

"Cuma 4,2 persen yang pergi ke dalam negeri. Sisanya, 11 persen, ke luar negeri. Ini menunjukkan bahwa orang Indonesia sudah lintas dunia, banyak yang bekerja di luar negeri mau pulang ke Indonesia," jelas dia.

"Oleh sebab itu, untuk seat luar negeri sudah kami siapkan juga, luar negeri misalnya Timur Tengah, Singapore, dan Taiwan," imbuhnya Agus. (nvl/fdn)