Titiek Soeharto: Harusnya Munaslub Golkar Nggak Satu Calon Ketum

Titiek Soeharto: Harusnya Munaslub Golkar Nggak Satu Calon Ketum

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 18 Des 2017 11:14 WIB
Titiek Soeharto (Edzan Raharjo/detikcom)
Jakarta - Siti Hediyati Hariyadi alias Titiek Soeharto belum menentukan sikap apakah jadi maju di munaslub sebagai calon Ketua Umum Golkar. Meski demikian, Titiek memandang seharusnya munaslub Golkar tidak hanya mengusung satu calon ketum.

"Sebaiknya memang namanya munaslub itu nggak calon tunggal. Pasti harus ada pemilihan," ujar Titiek di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Pernyataan Titiek tersebut menjawab pertanyaan terkait kemungkinan munculnya nama-nama caketum selain ketum terpilih Partai Golkar hasil rapat pleno DPP, Airlangga Hartarto, di forum munaslub. Lalu apakah Titiek siap maju sebagai caketum Golkar?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ha! Persiapan maju? Nggak, saya doakan, kita doa semua ini acaranya berjalan lancar, rapimnas, munas, semua berjalan lancar supaya Golkar ke depan lebih baik lagi," jawab Titiek.

Jika Airlangga dikukuhkan sebagai ketum di forum munaslub, Titiek mengaku siap dipimpin Menteri Perindustrian itu. Menurutnya, Airlangga merupakan salah satu kader terbaik Golkar.

"Pak Airlangga kader yang, salah satu kader terbaik yang kita punya. Jadi pasti beliau juga bisa membawa Golkar lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya," sebut anggota DPR itu.


Sebelumnya diberitakan, Titiek masuk dalam bursa caketum Golkar. Kemudian rapat pleno DPP Golkar memutuskan mengangkat Airlangga sebagai ketua umum terpilih pengganti Setya Novanto dan munaslub digelar hanya untuk mengukuhkan Airlangga sebagai ketum.

Keputusan tersebut juga sempat dikritik oleh Priyo Budi Santoso, yang sempat tetap ingin maju di munaslub sebagai caketum. Namun sama seperti Titiek, Priyo tampaknya kini tak lagi berhasrat untuk bersaing di munaslub. (gbr/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads