"Jadi selalu saya sampaikan, kita merajut kebersamaan agar Golkar bisa bangkit. Karena ini terkait dengan waktu menghadapi pemilu sudah sangat dekat," ungkap Airlangga di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017).
Airlangga mengingatkan, Pilkada 2018 hanya tinggal menghitung bulan. Tak hanya itu, persiapan Pileg dan Pilpres 2019 juga sudah mulai sejak 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, dia meminta semua kader Golkar menyatu. Meski ada faksi-faksi di lingkup internal Golkar, Airlangga berharap semua mau satu kata dalam munaslub.
"Bulan Agustus (2018) sudah ada calon untuk presiden, pileg juga harus selesai, maka tentunya ini kalau kita bisa selesaikan secara kekeluargaan, secara musyawarah-mufakat, terkait munas dan lain-lain, maka akan lebih baik," tuturnya.
Airlangga merupakan kandidat caketum yang paling banyak mendapat dukungan. Menteri Perindustrian itu pun berjanji mengedepankan kebersamaan pada pelaksanaan munaslub yang rencananya akan digelar sebelum 20 Desember nanti.
Soal formatur pengurus Golkar seusai munaslub, dia akan mengakomodasi semua pihak bila terpilih sebagai ketum. Saat ini rapat pleno tengah digelar secara tertutup di DPP Golkar.
"Tentunya kebersamaan itu nanti akan ditunjukkan dalam musyawarah luar biasa dalam persidangan dan tentunya kepengurusan itu hasil musyawarah-mufakat dengan biasanya mengatur formatur, baik dari unsur daerah maupun (pusat)," terang Airlangga.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Harian Golkar Nurdin Halid menyebut pemilihan ketum bisa dilakukan tanpa munaslub. Dia mengatakan ketum bisa dipilih dan diputuskan dalam rapat pleno Golkar.
"Bisa juga ada pergantian ketum tanpa munaslub. Bisa saja, ada caranya kalau DPP berkehendak. Ya Pak Airlangga jadikan ketum," ungkap Nurdin sebelum rapat pleno, Rabu (13/12). (elz/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini