Warga Cilincing Bawa Anak Vaksin Difteri ke Puskesmas

Warga Cilincing Bawa Anak Vaksin Difteri ke Puskesmas

Eva Safitri - detikNews
Senin, 11 Des 2017 10:53 WIB
Vaksin difteri di Puskesmas Rorotan Foto: Eva Safitri/detikcom
Jakarta - Imunisasi serentak dilakukan di wilayah Jakarta untuk mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) difteri. Warga di Cilincing, Jakarta Utara, mulai membawa anak mereka ke puskesmas.

detikcom memantau suasana di Puskesmas Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (11/12/2017) pagi. Sejak pukul 08.00 WIB, warga sudah banyak yang datang ke lokasi untuk berobat.

Sejumlah ibu tampak datang membawa anaknya untuk divaksin difteri. Di puskesmas ini telah disediakan ruang khusus untuk melakukan vaksin tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puskesmas Rorotan Puskesmas Rorotan Foto: Eva Safitri/detikcom

Setidaknya terlihat sudah ada 2 orang anak yang divaksin difteri. Seorang ibu bernama Rohanah mengaku khawatir KLB difteri ini menyerang anaknya.

"Saya lihat di TV (difteri) yang katanya nyerang pernapasan, serem. Makanya sekalian saja (vaksin), amit amit dah ah, makanya jangan sampai," kata Rohanah saat membawa anaknya memasuki ruang suntik.

Kepala Puskesmas Rorotan dr Siti Maimunah mengatakan, kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI) difteri sudah dilakukan mulai hari ini. Pihaknya pun gencar melakukan sosialiasasi kepada warga yang datang.


Siti mengatakan, pihaknya juga akan terjun ke lapangan mensosialisasikan pentingnya vaksin difteri ini. Termasuk masuk ke sekolah-sekolah dan juga posyandu.

"Hari ini ada posko di bawah sambil kita woro-woro bagi pasien yang berobat," ujarnya. "Kita juga terjun ke lapangan, kita datangi ke sekolah-sekolah, tapi di hari yang sama kita tetap buka posko di puskesmas. Sama kita juga melayani lewat posyandu," sambung Siti.

Vaksin difteri di Puskesmas Rorotan Vaksin difteri di Puskesmas Rorotan Foto: Eva Safitri/detikcom

Siti mengatakan, dia menerima informasi di wilayah Cilincing sudah ada 1 orang yang positif difteri. Dia berharap warga segera melakukan vaksin difteri, apalagi jika gejalanya sudah kelihatan.

"Gejalanya seiring berjalan anaknya panas, panasnya nggak sampai 40 cuma sampai 38 saja. Soalnya bakteri nggak kayak virus, kalau virus itu kan sedikit-sedikit. Kita lihat tenggorokan, kita follow up. Misalnya di situ sudah ada putih-putih ya kita harus curiga. Diagnosa pasti harus ada hasil lab. Tapi dari gejalanya itu langsung kita datang ke rumahnya," ujarnya.

Di puskesmas ada 3 kali jadwal penyuntikan vaksin difteri. Tahap pertama bulan Desember 2017, tahap kedua Januari 2018 dan ketiga Juni 2018.


(hri/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads