Sempat Ditahan Polisi Mesir, Mahasiswa Al-Azhar Tiba di Riau

Sempat Ditahan Polisi Mesir, Mahasiswa Al-Azhar Tiba di Riau

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Senin, 11 Des 2017 09:57 WIB
Pekanbaru - Sempat ditahan otoritas Mesir, mahasiswa asal Riau, Muhammad Fitrah Nur Akbar (20), kini sudah kembali ke kampung halaman. Ia dalam keadaan sehat.

"Alhamdulillah, anak saya sudah kembali ke rumah. Kondisinya sehat walafaiat," kata ayah Fitrah, Ali Akbar, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (11/12/2017).

Ali menjelaskan Fitrah kembali ke Tanah Air pada Sabtu (10/12) pukul 22.30 WIB di Bandara Soekarno-Hatta. Kedatangannya dibantu Dubes RI di Mesir dan Kementerian Luar Negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terima kasih atas segala bantuan pemerintah Indonesia yang bisa membawa pulang anak saya ke Tanah Air," kata Ali.

Ali menjelaskan, setelah menginap semalam di Jakarta, Fitrah kembali ke Pekanbaru pada Minggu (10/12) pada pukul 15.30 WIB. Dari Pekanbaru, sore itu juga, Fitrah ke kembali ke kampung halamannya di Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar.

"Anak saya masih trauma pasca-dilakukan penahanan oleh pihak kepolisian di Mesir," kata Ali.

Sebagaimana diketahui, Fitrah ditahan otoritas Kairo di Mesir pada 22 November lalu. Fitrah ditahan selama sekitar 17 hari. Dia ditangkap bersama empat mahasiswa Indonesia lainnya di kawasan Nasr City, Kairo. Sebagian temannya dibebaskan karena menunjukkan izin tinggal yang masih berlaku.

"Saya tidak tahu pasti alasannya mengapa anak saya ditangkap pihak kepolisian di sana. Tapi alasan pertamanya, anak saya tidak punya paspor dan izin tinggalnya sudah habis," kata Ali.

Padahal, sambungnya, paspor dan visa tinggal sedang diperpanjang.

"Tapi pihak otoritas di sana tidak peduli. Anak saya difitnah, dari mana pihak intelijen otoritas di sana tahu kalau izin tinggal anak saya sudah habis," kata Ali. (cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads