"Ya itu (penunjukan Aziz Syamsuddin) kewenangan Golkar, hak Golkar itu," ujar Mulfachri kepada detikcom, Minggu (10/12/2017).
Namun, Mulfachri berharap pengganti Novanto yang dipilih Golkar merupakan sosok yang memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kinerja DPR. Dia juga berharap sosok tersebut dapat memperbaiki kredibilitas DPR yang sudah rendah.
"Harus lah orang yang punya komitmen untuk meningkatkan kinerja DPR di sisa priode yang tidak panjang lagi. Kredibilitas DPR yang sudah sedemikian rendahnya, jangan lagi diperburuk oleh hal-hal yang tidak perlu," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulfachri mengaku pihaknya hingga saat ini belum melihat surat pengunduran diri Setya Novanto dan penunjukan Aziz Syamsuddin. Dia pun enggan berkomentar lebih jauh karena penunjukan Ketua DPR adalah hak dan kewenangan Partai Golkar.
"Belum (melihat), makanya saya bilang siapa pun itu, ini kan umum, ini kan baru katanya, katanya. Kalaupun itu benar, siapa pun lah. Itu urusan internal mereka, kami tidak dalam kapasitas untuk ikut mencampuri karena memang undang-undang MD3 mengatakan demikian. Partai atau fraksi yang digantikan posisinya, maka dia yang berhak untuk mengusulkan siapa nama penggantinya dari pejabat sebelumnya," ucapnya. (nvl/aan)