"Ya kita harus protes keputusan Trump itu. Keputusan ini bisa memicu konflik baru di Timur Tengah dan membuat dunia gaduh," kata Fadli kepada detikcom, Jumat (8/12/2017).
Meski mendukung aksi protes atas kebijakan AS tersebut, Fadli berharap massa aksi tetap tertib. Ia mengimbau setiap aksi yang dilakukan terkait kebijakan AS soal Yerusalem terap menjaga ketertiban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harap di Indonesia aksi dilakukan dengan damai dan terjaga," ujarnya.
Sebagai informasi, sejak pukul 10.27 WIB sejumlah orang tiba di depan kantor Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (8/12). Mereka datang untuk menyuarakan protes terhadap kebijakan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Mereka membawa karton-karton bertuliskan protes terhadap AS, yang mengklaim sepihak Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 'Pernyataan Donald Trump tidak memihak persatuan dunia', 'Kami mendukung tindakan presiden yang memanggil Duta Besar Amerika Serikat', 'PBB harus mengakui kemerdekaan Palestina' merupakan tulisan di berbagai karton yang dibawa massa.
Saat ini massa yang berdemo di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta telah membubarkan diri. Mereka akan kembali lagi usai salat Jumat. (elz/elz)