Sempat Diskors, DPR Sepakat Uji Calon Hakim MK Arief Hidayat

Sempat Diskors, DPR Sepakat Uji Calon Hakim MK Arief Hidayat

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Rabu, 06 Des 2017 12:11 WIB
Fit and proper test calon hakim MK Arief Hidayat di DPR (Foto: Parastiti Kharisma Putri/detikcom)
Jakarta - Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon hakim MK Arief Hidayat di DPR sempat diskors. Usai skors dicabut, Komisi III DPR sepakat fit and proper test digelar.

Pimpinan rapat, Trimedya Panjaitan meminta pendapat dari 10 fraksi terkait kelanjutan fit and proper test Arief. Sembilan fraksi sepakat fit and proper test digelar.

"Bapak/Ibu anggota Komisi III, Pak Arief Hidayat dan tim pakar yang kami undang, skors sudah kami cabut. Kami minta pendapat dari fraksi komisi III untuk menyetujui satu-satunya yang kita lakukan fit and proper, sehingga habis ini kita lanjutkan mekanisme yang kita setujui tadi," kata Trimedya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Fraksi yang menyatakan menolak adalah F-Gerindra yang disampaikan Desmond Junaidi Mahesa. Seperti diketahui, sejak awal Gerindra juga menuding Arief lobi-lobi fraksi di DPR jelang fit and proper test.

"Menurut saya, Gerindra nolak dan mengusulkan pendaftaran calon dan silakan Pak Arief salah satu yang sudah mendaftar agar ada perbandingan oleh tim pakar untuk dilakukan penilaian. Kalau ini panel, sepengetahuan saya calonnya bukan satu, kalo cuma satu ini bukan panel. Fraksi Gerindra menolak satu calon," tutur Desmond yang juga Wakil Ketua Komisi III.


Namun, pimpinan rapat tetap melanjutkan fit and proper test. Alasannya, hampir seluruh fraksi setuju rapat dilanjutkan.

"Mayoritas anggota Komisi III sepakat untuk Pak Arief dilakukan fit and proper," jelas Trimedya.


Fit and proper test dilanjutkan dan Arief memaparkan visi dan misinya sebagai hakim MK. Sebelumnya, fit and proper test Arief mendapat sorotan lantaran ia dituding Gerindra melakukan lobi ke DPR.


"Walaupun sebelumnya memang Pak Arief gencar juga lobi-lobi gitu loh. Lobi-lobi dengan alasan dia ingin diperpanjang karena mendekati partai-partai dengan argumentatif kalau dia nggak terpilih, nanti yang gantiin dia Saldi Isra. Saldi Isra itu dianggap pro-KPK," terang Desmond, Senin (27/11). (yas/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads