Tradisi Baru dari Jenderal Gatot: Panglima Antar Calon Penggantinya

Tradisi Baru dari Jenderal Gatot: Panglima Antar Calon Penggantinya

Indah Mutiara Kami - detikNews
Rabu, 06 Des 2017 11:50 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot mengantar KSAU Marsekal Hadi menjelang fit and proper test di DPR. (Audrey Santoso/detikcom)
Jakarta - Momen Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengantar calon penggantinya untuk ikut uji di DPR merupakan tradisi baru. Sebelumnya, tak ada calon Panglima TNI yang diantar pendahulunya.

Pagi tadi, Rabu (6/12/2017), KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto, yang merupakan calon Panglima TNI, tiba di DPR pukul 09.15 WIB. Hadi tidak sendirian karena dia didampingi oleh Jenderal Gatot. Ada pula KSAD Jenderal Mulyono dan KSAL Laksamana Ade Supandi yang menemani.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenderal Gatot sempat memberikan pernyataan bersama dengan Marsekal Hadi. Keduanya lalu melakukan salam komando dan melempar senyum lebar ke arah wartawan. Kemudian Jenderal Gatot meninggalkan DPR.

"Saya, Pak KSAD, Pak KSAL datang ke sini mendampingi Pak Hadi. Bukan mendampingi, mengantar saja, mendampingi tidak boleh," kata Gatot di lobi gedung Nusantara II, kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

"Sebagai wujud, yang pertama, bahwa Bapak KSAL dan Bapak KSAD seniornya Pak Hadi secara akademik tiga tahun. KSAD dan KSAL 1983, Pak Hadi 1986," imbuhnya.



Melihat lagi ke era sebelumnya, calon Panglima TNI yang ikut uji di DPR tidak diantar oleh Panglima TNI yang sedang menjabat. Itu terlihat saat fit and proper test Jenderal Gatot Nurmantyo pada 2015 dan Moeldoko yang saat itu berpangkat jenderal aktif pada 2013.

Pada 1 Juli 2015, Jenderal Gatot, yang saat itu menjabat KSAD, tiba di DPR dengan ditemani sejumlah perwira TNI. Namun Moeldoko, yang ketika itu menjabat sebagai Panglima TNI, tidak terlihat.



Fit and proper test saat itu sempat disela buka puasa bersama. Hasilnya, 10 fraksi saat itu menyetujui Jenderal Gatot untuk menjadi Panglima TNI.

Sementara itu, pada 21 Agustus 2013, Moeldoko, yang saat itu berpangkat jenderal aktif, mengaku tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti uji di DPR. Saat itu Moeldoko tidak didampingi oleh Agus Suhartono, yang kala itu berpangkat laksamana aktif dan menjabat Panglima TNI.



Apa makna di balik tradisi baru dari Jenderal Gatot ini? (imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads