Pagi tadi, Rabu (6/12/2017), KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto, yang merupakan calon Panglima TNI, tiba di DPR pukul 09.15 WIB. Hadi tidak sendirian karena dia didampingi oleh Jenderal Gatot. Ada pula KSAD Jenderal Mulyono dan KSAL Laksamana Ade Supandi yang menemani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya, Pak KSAD, Pak KSAL datang ke sini mendampingi Pak Hadi. Bukan mendampingi, mengantar saja, mendampingi tidak boleh," kata Gatot di lobi gedung Nusantara II, kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
"Sebagai wujud, yang pertama, bahwa Bapak KSAL dan Bapak KSAD seniornya Pak Hadi secara akademik tiga tahun. KSAD dan KSAL 1983, Pak Hadi 1986," imbuhnya.
Melihat lagi ke era sebelumnya, calon Panglima TNI yang ikut uji di DPR tidak diantar oleh Panglima TNI yang sedang menjabat. Itu terlihat saat fit and proper test Jenderal Gatot Nurmantyo pada 2015 dan Moeldoko yang saat itu berpangkat jenderal aktif pada 2013.
Pada 1 Juli 2015, Jenderal Gatot, yang saat itu menjabat KSAD, tiba di DPR dengan ditemani sejumlah perwira TNI. Namun Moeldoko, yang ketika itu menjabat sebagai Panglima TNI, tidak terlihat.
Fit and proper test saat itu sempat disela buka puasa bersama. Hasilnya, 10 fraksi saat itu menyetujui Jenderal Gatot untuk menjadi Panglima TNI.
Sementara itu, pada 21 Agustus 2013, Moeldoko, yang saat itu berpangkat jenderal aktif, mengaku tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti uji di DPR. Saat itu Moeldoko tidak didampingi oleh Agus Suhartono, yang kala itu berpangkat laksamana aktif dan menjabat Panglima TNI.
Apa makna di balik tradisi baru dari Jenderal Gatot ini? (imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini