Kisi-kisi Fit and Proper Test Marsekal Hadi di DPR

Kisi-kisi Fit and Proper Test Marsekal Hadi di DPR

Elza Astari Retaduari - detikNews
Rabu, 06 Des 2017 07:12 WIB
Foto: Ilustrasi/Tim Infografis Detikcom
Jakarta - Marsekal Hadi Tjahjanto akan menjalani fit and proper test sebagai Panglima TNI hari ini. Ini kisi-kisi uji kelayakan dan kepatutan yang akan dilalui Hadi di DPR.

Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menyebut, fit and proper test Marsekal Hadi akan dimulai pada pukul 10.00 WIB, Rabu (6/12/2017). Uji kelayakan akan dimulai dengan pemeriksaan administrasi.

"45 menit pertama kita lakukan pemeriksaan administrasi. Sudah ada item-item yang akan ditanyakan. Kemudian 10.45 kita mulai fit and proper test. Setelah itu, kita akΓ n rapat tertutup untuk memutuskan menolak atau menyetujui, itu," jelas TB, Selasa (5/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fit and proper test awalnya akan digelar secara terbuka. Pada sesi awal, perwira tinggi TNI yang kini menjabat sebagai KSAU itu akan memaparkan visi-misinya. Kemudian uji kelayakan, menurut TB, akan digelar tertutup untuk pendalaman.

"Rapat akan dilaksanakan ketika paparan visi-misi itu terbuka dan ketika pendalaman, karena ada banyak mungkin hal-hal yang sifatnya rahasia kita laksanakan tertutup," ucap politikus PDIP itu.


Pendalaman kepada Hadi dikatakan TB salah satunya tentang alutsista. Sisanya, anggota Komisi I DPR bebas bertanya. Sejauh ini, Komisi I belum pernah menolak calon Panglima TNI usulan presiden.

"Selama pengalaman, pada prinsipnya Komisi I tak pernah menolak. Karena apa? Karena itu pilihan terbaik dan persyarartan-persyaratan sudah terpenuhi," terang TB.

Namun sesuai aturan, DPR bisa saja menolak usulan yang diajukan presiden. Bila ini yang terjadi, presiden akan mengirim usulan nama baru untuk diproses kembali sesuai mekanisme yang ada.

"Fit and proper test sesuai ketentuan, presiden mengirimkan satu nama kemudian fit and proper test apakah diterima dan ditolak. Kalau ditolak, dikembalikan. Kalau tidak ditolak, ini dikirim dan diterima," ucap TB.


Materi pertanyaan fit and proper test memang dibebaskan kepada masing-masing anggota Komisi I yang ingin bertanya kepada Marsekal Hadi. Fraksi PKS menyatakan akan menanyakan soal visi misi Hadi dalam menjaga NKRI.

"Kita lihat visi-misinya tentang menjaga negara dan pemahaman serta kesadaran tentang berbagai ancaman negara zaman sekarang ini," ujar Ketua F-PKS Jazuli Juwaini.


Sementara itu Fraksi NasDem yang menyatakan mendukung pilihan Presiden Joko Widodo, berharap Marsekal Hadi dapat mewujudkan netralitas jajaran TNI. Ini jelang pelaksanaan Pilkada Serentak di 2018 dan Pemilu Serentak di 2019.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi NasDem Supiadin memaparkan apa saja tantangan Panglima TNI ke depan. Dia juga berharap agar Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot bisa memperkuat alutsista TNI.

"Pertama, dia harus membangun soliditas TNI. Kedua, terus mengupayakan program MEF (minimum essential force) terwujud di 2024. Ketiga adalah segera mempersiapkan TNI untuk mewujudkan netralitas dalam menghadapi pemilu dan pilkada. Itu paling pokok," sebut Supiadin.


Selain itu, NasDem menyoroti peran TNI dalam menjaga wilayah perbatasan RI.

Ke depan, prioritas wilayah perbatasan. Supiadin pun mengatakan akan mendalami visi-misi Hadi sebagai calon Panglima TNI.

"Ke depan, prioritas wilayah perbatasan. Terserah dia, dia punya visi-misi. Kita dalami. Ya pastilah Komisi I siapkan (pertanyaan). Visi-misi akan kita dalami," tegasnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengusulkan Marsekal Hadi sebagai calon tunggal Panglima TNI. Hadi akan menggantikan Jenderal Gatot yang bersiap memasuki pensiun.

(elz/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads