PPP Sebut Ridwan Kamil Banyak Umbar Janji soal Posisi Cawagub

Pilgub Jabar 2018

PPP Sebut Ridwan Kamil Banyak Umbar Janji soal Posisi Cawagub

Mukhlis Dinillah - detikNews
Selasa, 05 Des 2017 19:34 WIB
Ketum PPP Romahurmuziy (Dikhy Sasra/detikcom)
Jakarta - Ketum PPP Romahurmuziy (Romi) mengaku tidak setuju dengan rencana konvensi untuk memilih pendamping bagi Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat 2018. Menurutnya, konvensi merupakan bentuk kebingungan dari Ridwan Kamil untuk menepati janji atau iming-iming wakil gubernur kepada partai koalisi.

Hal tersebut disampaikan Romi di sela kegiatan Halaqah Ulama PPP Se-Jawa Barat, yang berlangsung di Hotel Golden Flower, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Selasa (5/12/2017).

Romi mengatakan pria yang akrab disapa Kang Emil itu tidak hanya memberikan janji kepada PPP untuk menempatkan kader sebagai cawagubnya. Partai koalisi lain yang mendukung Ridwan Kamil, seperti PKB dan Golkar, juga ditawarkan janji serupa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Beliau menyampaikan keinginan-keinginan untuk bersinergi dengan kami, salah satu bentuknya adalah meletakkan kader PPP sebagai calon wakil gubernur. Ternyata yang saya terima informasinya, beliau menjanjikan hal yang sama kepada semua partai politik untuk mendapatkan dukungan," kata Romi.

"Sesungguhnya konvensi ini digunakan Kang Emil untuk melepaskan diri dari janji kepada semua partai politik," tambah dia.


Ia menyayangkan sikap Wali Kota Bandung tersebut yang telah mengumbar janji kepada semua partai koalisi. Sebab, menurut Romi, PPP sudah sepakat akan menyandingkan kadernya, Uu Ruzhanul Ulum, sebelum SK dukungan diberikan kepada Emil.

Romi pun meminta Emil dalam waktu dekat dapat lebih tegas memilih wakilnya tanpa melalui konvensi atau ajang beauty contest. Pasalnya, waktu pendaftaran yang semakin mepet membuat sosialisasi menjadi tidak maksimal.


"Sudah selayaknya Kang Emil menetapkan siapa yang duduk di sana (wagub). Sehingga tidak memberikan ketidakpastian yang berlarut-larut dan itu mengurangi waktu sosialisasi," pinta Romi.

"Karena waktu sosialisasi yang maksimal adalah sebelum penetapan dan pendaftaran calon. Kalau sudah pendaftaran calon dan pengaturan alat peraga itu sudah semakin ketat," sambungnya. (elz/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads