Saan menjelaskan, tahapan konvensi merupakan usulan dari Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubenur. Karena menurutnya Emil sapaan Ridwan Kamil ingin mendapat sosok pendamping secara objektif dan diterima oleh seluruh partai peserta koalisi.
"Penentuan calon wakil ini dibuat mekanisme yang dirasa adil dan diterima oleh partai koalisi. Kang Emil inginnya yang bisa diterima itu melalui mekanisme konvensi," kata Saan, saat dihubungi, Rabu (29/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biar objektif harus ada orang yang ahli. Maka Kang Emil ada ide untuk membentuk tim yang terdiri orang-orang independen, orang-orang yang ahli di bidangnya. Supaya lebih banyak penilaiannya maka dibentuklah sembilan orang," ujar Saan.
Melalui cara tersebut, dia berharap bisa mendapatkan sosok pendamping yang tepat dan diterima oleh semua partai peserta koalisi. Selain itu bisa mempercepat pengumuman pendamping Ridwan Kamil untuk bertarung di Pilgub Jabar 2018.
"Karena Kang Emil ingin wakilnya itu ditentukan akhir Desember ini," ucap Saan.
Sebagaimana diketahui, tiga partai koalisi pendukung Ridwan Kamil mengusulkan nama kader terbaiknya untuk dijadikan bakal calon wakil gubernur. Di kubu Golkar ada nama anggota DPR RI Daniel Mutaqien.
PKB mengusulkan dua kadernya yakni anggota DPR RI Maman Imanul Haq dan Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda. Sementara PPP mengusulkan Bupati Tasikmalaya UU Ruhzanul Ulum. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini