Apa tanggapan Idrus atas lobi-lobi Nusron Wahid cs?
"Jadi gini, di dalam dunia politik praktis itu ya usaha kan boleh-boleh aja," ujar Idrus di Fraksi Golkar, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau misalkan ada, ya dinamika-dinamika begitulah. Tapi kami punya keyakinan dinamika itu bisa diselesaikan dengan satu. Kenapa, karena kekuatannya ada pada sistem," kata Idrus.
"Jadi kalau ada upaya kan boleh, masak upaya nggak boleh. Jadi jangan pernah ada tersandera dalam partai, itu aja ya, biar clear semua," tegas Idrus.
Baca juga: Nusron Wahid: Loyalis Novanto Tak Kita Buang |
Idrus mengklaim dirinya tak mementingkan jabatan. Menurut dia, hidupnya semua tentang pengabdian di Golkar.
Bagi Idrus, jabatan bukan pemicu agar dirinya terus mengabdi di Golkar. Soal jabatan, ditegaskan Idrus, hanyalah persoalan takdir.
"Pejuang-pejuang politik yang berdasarkan pada ideologi partai di mana aja. Persoalan jabatan itu persoalan takdir kan," ucapnya.
Airlangga Hartarto digadang-gadang menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto, yang kini menjadi tahanan KPK. Politikus Golkar Nusron Wahid yakin Airlangga bakal terpilih menjadi Ketua Umum lewat proses aklamasi, bukan proses pemilihan lewat penghitungan suara.
Memang ada Idrus Marham yang sudah menyatakan hendak maju juga menjadi calon ketua umum di munaslub. Kini pihak Airlangga sedang mencoba melobi Idrus untuk ikut mendukung Airlangga saja.
"Sedang berdialog dan berkomunikasi (ke Idrus). Tapi insyaallah kita bisa selesaikan secara cepat urusan Golkar," kata Nusron. (gbr/tor)











































