"Kami ingin menata transportasi Jabodetabek khususnya DKI kita akan menyiapkan di 17 titik stasiun yang menyebabkan kemacetan. Dampaknya? Begitu keluar dari stasiun mereka (penumpang) yang berserakan berserakan bingung naik transportasi. Sekarang Akhirnya kami menyiapkan lapangan kosong untuk ojek-ojek online dan transportasi lainnya menunggu penumpang," ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono dalam diskusi di Jalan Abdul Muis, Gambir, Jakarta pusat, Minggu (3/12/2017).
Bambang mengatakan pantauannya di Manggarai pada Kamis (23/11), lalin menjadi macet karena banyaknya angkutan ngetem. Karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan pihak manajemen Grab dan Gojek serta PT. KAI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemacetan di 17 titik itu, kami dalam waktu dekat harus melakukan sesuatu, ternyata memang untuk melakukan itu banyak tantangannya kita harus berkoordinasi dengan suatu sistem," sambungnya.
Bambang memaparkan 17 titik itu salah satunya adalah Halte Dukuh Atas, Stasiun Jatinegara, Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Palmerah, Stasiun Depok, hingga Stasiun Karet.
"Jadi sebenernya yang 17 titik stasiun dibagi ada Stasiun Jatinegara, Sudiman, Juanda, Tanah Abang, Depok, baru sampe Karet. Masing-masing stasiun berbeda, saya sudah survei ke Palmerah sehingga kalau susah kami melakukan penertiban, terpaksa Palmerah kita akan bangun parkiran 2 lantai dan dibawahnya laybay untuk transJakarta," imbuhnya.
Bambang menargetkan pembenahan 17 titik tersebut akan selesai pada 2019 mendatang.
"2019 ini harus selesai semua, kita lagi bekerja di Dukuh Atas, Manggarai, Tanah Abang, kalau Palmerah juga, cuma bedanya Palmerah penertiban aja karna dia nggak ada lahan kosong kecuali kita bangun fisik perlu 1 hingga 2 tahun," jelasnya. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini