Desak Munaslub, 3 Organisasi Pendiri Golkar Ancam Mosi Tak Percaya

Desak Munaslub, 3 Organisasi Pendiri Golkar Ancam Mosi Tak Percaya

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Kamis, 30 Nov 2017 22:51 WIB
Foto: Tiga Organisasi pendiri Golkar desak munaslub. (Yayas/detikcom).
Jakarta - Tiga organisasi pendiri Partai Golkar (Tri Karya) mendesak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar segera menyelenggarakan Munaslub. Mereka sepakat meminta agar munaslub digelar sebelum tanggal 15 Desember 2017.

Tak hanya itu, Tri Karya juga mendesak agar ketua umum terpilih secara definitif pada munaslub tersebut. Mereka berharap setelah munaslub, posisi ketua umum tidak lagi diisi oleh pelaksana tugas (Plt).

Desakan tersebut tertuang dalam surat pernyataan yang telah ditandatangani oleh ketiga organisasi yang tergabung dalam Tri Karya. Pernyataan tersebut dibacakan oleh Ketua SOKSI Fatahillah Ramli di Senayan, Jakarta, Kamis (30/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Soksi, Kosgoro 1957, dan MKGR menyatakan sikap sebagai berikut: mendesak pelaksanaan Munaslub Golkar selambat-lambatnya 15 Desember 2017 agar pergantian ketua umum dapat berjalan secara demokratis dan terpilih ketua umum yang definitif, bukan lagi Plt setelah tanggal 15 Desember," kata Fatahillah membacakan pernyataan itu.

Pada pernyataan tersebut pun tertulis ancaman berupa mosi tidak percaya jika pada waktu ditentukan tidak juga dilakukan munaslub. Mosi tidak percaya itu akan tertuju bagi Plt ketum Idrus Marham.

"Kalau DPP tidak menggelar munaslub dari seluruh kader untuk menjatuhkan sanksi kepada Plt ketum. Sanksi ini maksudnya mosi tidak percaya kepada Plt ketum," jelas Fatahillah


"Golkar harus dipimpin oleh orang yang bersih, prestasi, dedikasi, dan tidak tercela. Tidak tercela ini di-bold dan digarisbawahi," tambah dia.

Surat pernyataan tersebut akan diberikan ke DPP Golkar pada pekan depan. "Ya, nanti akan diberikan ke DPP. (Sekitar) minggu depan," sebut Fatahillah.

SOKSI dan MKGR sebelumnya sudah menyatakan mendukung Airlangga Hartarto menggantikan Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar. Novanto seperti diketahui ditahan KPK karena menjadi tersangka dalam kasus korupsi e-KTP. Sebanyak 31 dari 34 pimpinan DPD I Golkar sudah sepakat meminta agar munaslub segera digelar.


Desak Munaslub, 3 Organisasi Pendiri Golkar Ancam Mosi Tak PercayaFoto: Tiga Organisasi pendiri Golkar desak munaslub. (Yayas/detikcom).


Senior Minta Munaslub Golkar Digelar Secara 'Luar Biasa'

Tokoh senior Golkar Muhammad Qodari menyoroti soal tingkat elektabilitas Partai Golkar yang kian merosot. Penurunan tersebut dikatakan Qodari karena Golkar sedang diterpa badai.

Ia mengatakan memang tak jarang partai berlambang pohon beringin itu diterpa polemik di internalnya. Namun ada esensi yang tersampaikan dari lambang partai tersebut di tengah permasalahan yang tengah dihadapi Golkar.


"Golkar sedang badai, memang yang kena sering adalah Golkar. Namanya juga beringin. Bukannya pohon cabai. (Memang) Golkar (sedang) alami penurunan," kata Qodari dalam diskusi publik bertajuk 'Sikap Pendiri Golkar Terhadap Cemarut Partai Golkar' di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2017).

Beberapa kader Golkar pun sempat menyebut permasalahan yang ada pada Golkar saat ini hanya dapat diselesaikan dengan munaslub. Namun Qodari khawatir pelaksanaan munaslub tak ayal seperti pelaksanaan munas biasa.

"Munaslub cara berpikirnya luar biasa, jangan disamakan dengan Munas. Saya khawatir kalau teman-teman di Golkar ini menyelenggarakan Munaslub seperti Munas. Tidak boleh, Munaslub harus dijalankan dengan cara luar biasa. Harus cepat," ujarnya.


Ia pun berharap Golkar tetap menjaga solidaritas di tengah masalah yang dihadapinya saat ini. Pasalnya, jika kekuatan solidaritas itu tidak ada akan menghadirkan gelandangan politik.

"Saya yakin Golkar tetap berjaya kalau dia solid. Tapi kalau nggak solid, (Golkar) nggak jaya. Berapa banyak gelandangan politik, ronin politik akan banyak," tuturnya. (yas/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads