Logistik Pengungsi Gunung Agung di Karangasem Menipis

Logistik Pengungsi Gunung Agung di Karangasem Menipis

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 28 Nov 2017 12:47 WIB
Foto: ardian
Karangasem - Sejumlah pengungsi memadati beberapa Balai Banjar di Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem Bali. Logistik untuk pengungsi sudah mulai menipis.

Logistik untuk para pengungsi di Desa Antiga Kelod merupakan sisa dari logistik pengungsian 22 September lalu. Hingga saat ini belum ada bantuan logistik dari pemerintah yang disalurkan pada pengungsian kedua ini.

Untuk saat ini, bahan makanan untuk para pengungsi di Banjar Yeh Malet sebanyak 800 kg beras dan 10 dos mie instan. Ini diperkirakan hanya bertahan kurang dari seminggu. Logistik ini kebanyakan adalah sisa bantuan pemerintah dan donasi dari para relawan pada pengungsian pertama, 22 September lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya saat ini sudah menipis. Dari pemerintah masih belum ada bantuan turun," ujar Made Dharma, Kepala Dusun Banjar Yeh Malet, Desa Antiga Kelod kepada detikcom, Selasa (28/11/2017).

Dalam sehari, kata Made Dharma, dibutuhkan sekitar 126 kg beras untuk konsumsi para pengungsi dari Desa Duda Utara yang berjumlah sekitar hampir 200 orang.

"Itu hanya untuk makan nasi saja. Sementara lauk kita dari perangkat desa patungan memberikan lauk pauk," tambahnya.

Sementara masing-masing Balai Banjar, kata Made, dilengkapi dengan dapur umum. Secara bergiliran, para pengungsi memasak untuk makan para pengungsi lain.

Diakui Made, perangkat desa masih belum mendapatkan instruksi dari pemerintah terkait penanganan pengungsi tersebut. Pihaknya hanya bisa memberi makan seadanya, karena bantuan belum kunjung tiba.

"Kami harap secepatnya pemerintah hadir disini. Karena juga banyak anak-anak yang membutuhkan gizi," harapnya.

Sementara itu, Kadek Suwita (32) pengungsi dari Desa Duda Utara mengaku tak mempermasalahkan makanan seadanya yang diberikan kepada pengungsi saat ini. Pihaknya mengeluhkan sarana dan prasarana seperti kasur yang belum ada.

"Kasihan anak-anak yang tidur di tikar dan karpet. Memang saat ini masih belum ada yang sakit. Semoga saja kuat," ujarnya kepada detikcom. (asp/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads