"Kita sih merasa perlu ya karena ada empat tim. Ada analis-analis nanti yang diperlukan. Kita mau bahwa TGUPP ini jadi kayak delivery unit-nya kita, kayak dulu waktu di zamannya Pak SBY ada UKP4 dan terbukti banyak sekali yang menyampaikan bahwa ini delivery unit," papar Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017).
Karena itu, sambung Sandiaga, Tim Gubernur perlu banyak anggota agar tugasnya bisa dijalankan secara maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga pun setuju dengan nama TGUPP yang dibuat pada masa Joko Widodo menjadi Gubernur DKI pada 2014.
"Bagus, bagus namanya, TGUPP, I like it. Nggak rumit, nggak repot, T-G-U-P-P, nah enak," kata Sandiaga.
Jika dibandingkan, konsep tim Gubernur DKI Jakarta dengan UKP4 SBY memang tak jauh berbeda. UKP4 SBY dikategorikan dalam enam bidang. Sedangkan tim Gubernur Pemprov DKI hanya empat bidang.
Setiap bidang UKP4 diwakili oleh satu kepala, begitu pula dengan Tim Gubernur DKI Jakarta. Dalam UKP4, di bawah kepala bidang, ada tenaga profesional meliputi asisten ahli, asisten, asisten muda, dan tenaga terampil.
Tim Gubernur DKI Jakarta dibagi tiga lapis. Lapis pertama tenaga profesional dengan tingkat pendidikan paling tinggi, kedua ahli, dan paling buncit tim pelaksana.
"Layer pertama itu yang profesional, yang pengalamannya sudah sangat tinggi, bahkan pendidikannya harus profesor. Layer keduanya semacam tim ahlinya. Ketiganya ada tim pelaksana yang membantu dukungan-dukungan administrasi dalam proses percepatannya," ungkap Kepala Biro Organisasi Reformasi Birokrasi DKI Jakarta Dhani Sukma saat dihubungi, Kamis (22/11). (zak/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini