"Semoga hasil yang diperoleh selama ekspedisi ini dapat semakin memberi manfaat secara nyata, bagi kementerian dan lembaga negara yang berkepentingan untuk merencanakan dan merealisasikan program pembangunan bagi masyarakat setempat. Ekspedisi ini juga membuktikan kehadiran negara dalam menyelesaikan permasalahan bangsa selaras dengan Nawacita Pemerintah," kata Mulyono.
KSAD Jenderal TNI Mulyono memimpin upacara penutupan Ekspedisi NKRI 2017 Koridor Papua bagian Selatan (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom) |
Upacara penutupan Ekspedisi NKRI 2017 Koridor Papua bagian Selatan dilakukan di Lapangan Markas Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (24/11/2017). Mulyono mengatakan ekspedisi tersebut merupakan gagasan dari TNI AD sejak 2010.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Devile penerjun dari satuan Kopassus turut meramaikan upacara penutupan Ekspedisi NKRI 2017 (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom) |
"Dengan telah selesainya kegiatan ini besar harapan saya agar berbagai hal yang dihasilkan dapat ditindaklanjuti oleh kementerian, lembaga serta badan intasi atau komponen bangsa lainnya, sesuai dengan tugas atau fungsinya untuk dimanfaatkan secara optimal dan bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat," ucap dia.
Mulyono pun secara resmi menutup kegiatan Ekspedisi NKRI 2017 di Papua Bagian Selatan. Dalam upacara penutupan tersebut juga ditampilkan berbagai pertunjukan, antara lain devile penerjun dari satuan Kopassus, demo bela diri Yongmoodo, dan tarian daerah dari Papua.
Pelaksanaan Ekspedisi NKRI 2017 tersebut dimulai dari tanggal 3 Agustus hingga 23 November 2017. Peserta ekspedisi disebar ke lima subkorwil yakni subkorwil Asmat, Mappi, Merauke, Mindiptana Boven Digeol, dan Tanah Merah Boven Digeol.
Demo bela diri Yongmoodo, dan tarian daerah dari Papua juga ditampilkan dalam upacara penutupan ini (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom) |
Para peserta ekspedisi menjelajahi wilayah perbatasan RI dan Papua Nuguni sepanjang 2.940 km dan mendapatkan berbagai data antara lain ditemukannya 896 spesies flora, 1.090 spesies fauna baru, 316 data daerah yang mengalami kerusakan hutan, 160 data geologi, 206 data potensi bencana, dan 754 data terkait sosial budaya.
Selain itu dalam ekspedisi ini juga menemukan lokasi permukiman masyarakat Suku Digi. Suku Digi tersebut masuk dalam wilayah NKRI namun belum mengenal bahasa Indonesia, mata uang rupiah, dan pemerintahan Republik Indonesia. (ibh/jbr)












































KSAD Jenderal TNI Mulyono memimpin upacara penutupan Ekspedisi NKRI 2017 Koridor Papua bagian Selatan (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)
Devile penerjun dari satuan Kopassus turut meramaikan upacara penutupan Ekspedisi NKRI 2017 (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)
Demo bela diri Yongmoodo, dan tarian daerah dari Papua juga ditampilkan dalam upacara penutupan ini (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)