"Jalan keluar kemacetan di Jakarta adalah electronic road pricing (ERP) yang sekarang dalam tahap pelelangan. Rencananya bisa akan direalisasikan setelah MRT dan LRT selesai, jadi nanti kita buat painful bagi kantong mereka," kata Sandi di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Baca juga: Proyek ERP Dioperasikan 2017 |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi konsepnya semakin macet, maka tarif di jalan itu semakin mahal, jadi pelan-pelan akan mendorong pengendara kendaraan pribadi beralih menggunakan transportasi umum. Sistem ERP nanti di Blok M-Kota kemudian koridor kuningan, siap-siap dari Jalan Cokroaminoto ke Rasuna Said kita buat painful karena di jalur itu nantinya sudah ada MRT dan LRT," jelas Sandi.
Selain itu, Sandi berencana menaikkan tarif retribusi parkir baik on-street ataupun off-street. Menurutnya, kemacetan juga ikut disumbang oleh pengendara yang mencari tempat parkir.
"Parkir juga karena kemacetan ikut disumbang dari orang-orang yang cari tempat parkir sehingga tidak jarang parkir di jalanan. Untuk itu, tarif parkir juga akan dikendalikan lebih painful lagi sehingga berasa di kantong mereka dan pelan-pelan memaksa untuk menggunakan transportasi umum," papar Sandi.
"Jadi kita akan kelola lahan parkir yang terintegritas dengan transportasi umum baik itu on-street atau off-street. Karena kita tahu masyarakat kelas menengah di Jakarta ini masih senang menggunakan kendaraan pribadi dibanding transportasi umum, tempat-tempat park and ride nanti akan disiapkan begitu LRT dan MRT selesai," lanjutnya. (adf/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini