"Senjata ini warisan dari orang tua saya, sudah lama disimpan untuk jaga diri. Orang tua saya buat sendiri, tapi sekarang sudah meninggal," kata Firmansyah usai melakukan penyerahan di Mapolres Banyuasin, Sabtu (11/11/2017).
Firman mengaku mendapat senpi dan 4 butir amunisi dari orangtuanya pada tahun 2010. Meski sempat menolak, Firman akhirnya tetap menerima senjata api jenis revolver itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
arga secara sukarela menyerahkan senpi rakitan dalam operasi Sapu Jagad. Foto: Raja Adil Siregar-detikocm |
Sejak adanya maklumat Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara soal Operasi Sapu Jagad, warga Betung, Banyuasin ini memberanikan diri untuk menyerahkannya ke polisi. Usai pendataan, dirinya diperbolehkan pulang tanpa adanya proses hukum.
Sementara itu, Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem mengatakan, selain operasi Sapu Jagad, penyerahan senpi juga terkait dengan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.
"Penyerahan senpira ini dalam rangka operasi Sapu Jagad dan menyambut Pilkada Serentak 2018. Ada 11 pucuk senpi laras panjang dan 2 pucuk senpi jenis revolver yang kita terima," terang Yudhi.
Yudho meminta masyarakat secara sukarela menyerahkan senpi pada Operasi Jagad yang berlangsung pada 1-14 November mendatang.
"Kalau ada yang masih menyimpan akan kita tindak tegas, karena senpi ini banyak digunakam untuk melakukan perbuatan kriminal. Tapi kalau diserahkan langsung akan kita beri penghargaan dan tidak akan diproses secara hukum," sambungnya.
(fdn/fdn)












































arga secara sukarela menyerahkan senpi rakitan dalam operasi Sapu Jagad. Foto: Raja Adil Siregar-detikocm