Cerita tentang Lafran Pane, Pendiri HMI yang Ikut 'Culik' Bung Karno

Cerita tentang Lafran Pane, Pendiri HMI yang Ikut 'Culik' Bung Karno

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jumat, 10 Nov 2017 00:05 WIB
Lafran Pane (Edy Wahyono/detikcom)
Jakarta - Tokoh pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Lafran Pane, ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi. Rupanya Lafran Pane bukan sekadar pendiri organisasi kemahasiswaan itu saja. Dia juga punya cerita lain.

Ketua Umum HMI Cabang Jakarta periode 1969-1970, Akbar Tandjung, bercerita tentang sosok Lafran Pane. Menurut Akbar, Lafran termasuk orang yang inspiratif.

"Sejak muda, beliau sudah aktif berorganisasi, hingga akhirnya kuliah di Yogyakarta," kata Akbar di sela menghadiri penyematan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Akbar bercerita, saat di Yogyakarta-lah Lafran Pane mendirikan HMI. Tetapi mulanya masih di lingkup kota itu saja.

"Dulu kan belum ada organisasi yang--apa namanya--organisasi mahasiswa Islam. Tahun 1947, dia mendirikan HMI," kata Akbar.


HMI lalu berkembang dan melahirkan kader yang mengisi jabatan-jabatan penting di panggung nasional. Akbar sendiri pernah menjadi Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR.

"Tapi bukan karena itu saja beliau jadi Pahlawan Nasional. Sebelum kuliah, beliau juga aktivis muda perintis kemerdekaan," ujar dia.

Lafran Pane lahir pada 1922 di Padangsidempuan. Namun dia mendirikan HMI di Yogyakarta, sehingga dianggap sebagai tokoh Yogyakarta saat penyematan di Istana tadi.

"Lahir tahun 1922, lalu tahun 1945 beliau ikut itu 'menculik' Sukarno dan Hatta. Beliau ada di antara pemuda-pemuda yang menculik Bung Karno ke Rengasdengklok," tutur dia.

Sukarno dan Hatta 'diculik' oleh sekelompok pemuda ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 dan diminta memproklamasikan kemerdekaan. Akhirnya, pada 17 Agustus 1945, Sukarno-Hatta mau memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. (bag/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads